Gubernur pertama Jabar, orang Jawa Tulen kantor di Jakarta
Lima calon pasangan gubernur dan wakil gubernur bertarung untuk memperebutkan posisi Jabar 1.
Hari ini warga Jawa Barat memberikan hak suaranya untuk menentukan siapa Gubernur Jawa Barat lima tahun mendatang. Lima calon pasangan gubernur dan wakil gubernur bertarung untuk memperebutkan posisi Jabar 1.
Tapi siapa sangka, Gubernur Jawa Barat pertama ternyata bukanlah orang Jabar atau Sunda tulen, melainkan seorang Jawa, warga Blora, Jawa Tengah. Dialah Mas Sutardjo Kartohadikusumo.
Sutardjo lahir di Kunduran, Blora, Jawa Tengah pada 22 Oktober 1892. Dia menjadi Gubernur Jabar pertama pada tahun 1945. Menurut UU Nomor 1 Tahun 1945, daerah Jabar menjadi daerah otonom provinsi. Meski menjabat sebagai Gubernur Jabar, namun Sutardjo tidak ngantor di Bandung, melainkan di Jakarta.
Sutardjo merupakan tokoh nasional. Dia aktif di Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Salah satu warisannya yang paling monumental adalah dia menggagas Petisi Sutardjo. Petisi tersebut diajukan pada 15 Juli 1936 kepada Ratu Wilhelmina serta Staten Generaal (parlemen) Belanda. Petisi ini dia gagas sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan politik Gubernur Jenderal Do Jonge.
Selain pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pertama, Sutardjo pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Berikut urutan Gubernur Jawa Barat mulai 1945 sampai 2013:
-Mas Sutardjo Kertohadikusumo tahun 1945
-Datuk Djamin tahun1945-1946
-Murdjani tahun 1946
-R. Mas Sewara tahun 1946 -1948
-Ukar Bratakusumah tahun 1948-1950
-R. Mas Sewara tahun 1950-1951
-Sanusi Hardjadinata tahun 1951-1956
-Ipik Gandamana tahun 1956-1959
-Mashudi 1960-1970
-Solihin Gautama Purwanegara tahun 1970-1974
-Aang Kunaefi tahun 1975-1985
-Yogie Suardi Memet tahun 1985-1993
-R. Nuriana tahun1993-13 Juni 2003
-Danny Setiawan 13 Juni 2003-2008
-Ahmad Heryawan tahun 2008-2013
Siapakah pengganti Ahmad Heryawan (Aher) nanti? Atau apakah dia masih akan melanjutkan jabatannya sebagai Gubernur Jabar? Dalam beberapa jam ke depan, setidaknya kita akan bisa menemukan jawabannya, setidaknya dari hitungan cepat (quick count) dari beberapa lembaga survei.