Guyonan-Guyonan ala Prabowo Malah Jadi Polemik
Terlebih guyonan-guyonan yang dilontarkan Prabowo dinilai negatif seketika ramai kritikan dan hujatan.
Pidato Capres Prabowo Subianto sering kali menjadi sorotan publik. Terlebih isi pidato yang niatnya bernada candaan atau guyonan malah menjadi polemik.
Terlebih guyonan-guyonan yang dinilai negatif seketika ramai kritik dan hujatan. Berikut ini Guyonan-Guyonan ala Prabowo yang jadi polemik:
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
Soal Tampang Boyolali, Maksudnya Hanya Bercanda
Pidato Prabowo Subianto di Boyolali beberapa waktu lalu menuai kontroversi. Dalam pidatonya, capres nomor urut 02 ini menyebutkan warga Boyolali tidak mampu masuk ke hotel-hotel mewah dan megah di Jakarta. Bahkan, karena pidato itu, memicu demo warga di Boyolali menolak menuntut menolak kedatangan Prabowo.
Prabowo akhirnya minta maaf, dia menjelaskan tidak ada niat sedikitpun untuk menghina warga Boyolali. Maksudnya untuk melucu malah menjadi persoalan. Menurut dia, Pilpres 2019 akan membosankan apabila tak boleh ada candaan.
"Kalau saya tampang Bojong Koneng terima kasihlah. Ya tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang merasa tersinggung saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," jelas Prabowo.
Tegur Emak-Emak di Ponorogo
Aksi Prabowo ramai diperbincangkan berbagai kalangan. Salah satunya saat Prabowo melakukan kunjungan ke Ponorogo. Dia sempat menegur emak-emak yang ribut berebut buku kala timses membagikannya.
"Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini (panggung). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri," tegas Prabowo.
Akibat ucapan itu, Prabowo dinilai gampang emosi dan marah. Padahal menurut Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak itu hanya bentuk teguran.
Prabowo Singgung Lulusan SMA Jadi Tukang Ojek
Prabowo mengaku sedih dengan adanya meme menyinggung generasi muda Indonesia memilih kerja sebagai tukang ojek selepas lulus sekolah. Dia menjelaskan, lintasan karier pemuda bangsa tidak sepatutnya berujung hanya menjadi tukang ojek. "Ada meme, katanya lintas karier pemuda Indonesia itu dari lulus SD, masuk SMP, lulus masuk SMA, tapi lulus sekolah jadi tukang ojek," kata Prabowo.
Ucapan Prabowo ini langsung menuai polimek di masyarakat, tukang ojek ramai-ramai melakukan demo ke Prabowo. Terkat hal tersebut, Sandiaga Uno melurusan ucapan Prabowo soal meme menyebut lulusan SMA jadi tukang ojek. Menurutnya, tujuan Prabowo menyinggung masalah itu sebagai motivasi untuk generasi muda.
"Kita ingin justru ojek online ini punya kesempatan dari kemampuan mereka dengan training yang cukup, tidak hanya bisa mencari lapangan kerja tapi bisa membuka lapangan kerja," kata Sandiaga.
Banyak Pihak Sengaja Menggoreng Pidatonya
Beberapa pidatonya memang menjadi polemik seperti tampang Boyolali, Prabowo mengatakan banyak pihak-pihak yang sengaja menggoreng atau sengaja menyalahartikan pidatonya beberapa waktu lalu.
"Karena saya khawatir jangan-jangan tertawa juga nanti dilarang. Karena sekarang ini pakai istilah emak-emak nggak boleh, pakai istilah tampang dipersoalkan," Prabowo menuturkan saat berjumpa dengan massa Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) di Gedung Dome di Balikpapan, Kalimantan Timur.