H-1 Pencoblosan, 47 ribu warga Jabar belum terekam e-KTP
H-1 Pencoblosan, 47 Ribu warga Jabar belum terekam e-KTP. Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Bara,t Heri Suherman, mengatakan secara keseluruhan persiapan teknis sudah sangat siap untuk melaksanakan Pilkada serentak 2017. Warga yang menggunakan suket akan menjadi daftar pemilih tambahan.
Tiga daerah di Jawa Barat yakni Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Bekasi akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017. Namun 47 ribu warga Jabar belum terekam e-KTP atau identitas berbasis elektronik.
Kepala Disdukcapil Provinsi Jawa Barat, Abas Basari, mengatakan, e-KTP sebenarnya syarat utama warga bisa mencoblos karena artinya sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Hanya saja berdasarkan Undang-undang No 10 tahun 2016 dan PKPU No 8 tahun 2016, pemilih yang belum memiliki atau merekam e-KTP maka diperbolehkan menggunakan Suket (surat keterangan) pemilih dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
"Data terakhir yang saya dapat baru-baru ini, Kabupaten Bekasi ada 45.165 suket untuk masyarakat yang belum memiliki e-KTP. Sebanyak 20.027 di dalamnya belum melakukan perekaman," kata Abas saat mendampingi Wakil Gubernur Deddy Mizwar menerima kunjungan Komite I DPD RI di Gedung Sate, Selasa (14/2).
Adapun Kota Cimahi disiapkan 2.020 suket untuk warganya yang belum melakukan perekaman e-ktp. Sementara Kota Tasikmalaya hanya mengeluarkan suket untuk 768 warganya.
Besarnya jumlah suket yang harus diterbitkan membuat suket ini akhirnya diterbitkan secara kolektif. Jadi satu suket diperuntukkan untuk lebih dari satu warga sesuai dengan jumlah di masing-masing desa atau kecamatan.
Hal ini dikhawatirkan menjadi masalah karena masyarakat kemungkinan tidak mengetahui namanya tercantum secara kolektif. Oleh karena itu pihaknya mengimbau aparat kewilayahan setempat untuk aktif mensosialisasikan kepada warganya.
Abas menjelaskan untuk Kota Cimahi akan dibuka perwakilan Disdukcapil di masing-masing kecamatan saat hari pencoblosan. Hal ini untuk mengantisipasi warga yang belum mendapatkan suket.
"Insya Allah kami upayakan dengan jemput bola misalnya mendatangi yang jompo. Tapi untuk di Cimahi ada warung-warung Disdukcapil untuk mengakomodir masyarakat yang belum dapat suket bahkan saat hari pencoblosan," ujarnya.
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Bara,t Heri Suherman, mengatakan secara keseluruhan persiapan teknis sudah sangat siap untuk melaksanakan Pilkada serentak 2017. Warga yang menggunakan suket akan menjadi daftar pemilih tambahan.
Hal inilah yang dikatakan Heri harus diantisipasi karenawaktu mencoblos bagi pemilih tambahan lebih terbatas. Hanya satu jam menjelang akhir waktu pencoblosan.
"Persoalan yang muncul di lapangan seperti di Tasikmalaya dan Cimahi itu tidak jadi hambatan bagi penyelenggara. Sementara di Bekasi waktu satu jam ditakutkan akan kehabisan waktu," ujarnya.
Baca juga:
Ini harapan pengusaha dari Pilkada serentak 2017
H-1 Pilkada Serentak, Polda Metro tetapkan status siaga I di Jakarta
Personel Polda Metro mulai gerak amankan panitia pemungutan suara
Jelang pencoblosan, Pangdam IM pastikan keamanan di Aceh kondusif
Logistik Pilkada Aceh didistribusikan ke daerah pelosok dan terluar
Amankan Pilkada Serentak, Polri sebar 300.000 personel
Polri bakal tindak lanjuti laporan kecurangan di Pilkada Serentak
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.