Habis Ratusan Miliar, Inilah Pengeluaran Terbesar Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019
Dana kampanye yang dilaporkan kubu Jokowi-Ma’ruf sebesar Rp Rp 606 miliar, sedangkan Prabowo-Sandi senilai Rp 213 miliar.
Setelah Pilpres 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kedua pasangan itu melaporkan dana kampanye pada Kamis (2/5) pekan lalu oleh tim sukses masing-masing. Dana kampanye yang dilaporkan kubu Jokowi-Ma’ruf sebesar Rp Rp 606 miliar, sedangkan Prabowo-Sandi senilai Rp 213 miliar. Dari dana sebesar itu, apa saja pengeluaran capres Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019? Berikut ulasannya:
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Penerimaan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 213 Miliar
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan dana kampanye ke KPU. Dana penerimaan Prabowo-Sandi sebesar Rp 213,2 miliar.
Penerimaan terbesar dana kampanye berasal dari Sandiaga Uno yakni sekitar 60 persen. Sementara Prabowo hanya sekitar 55-45 persen. Selain itu dana kampanye berasal dari sumbangan perseorangan dan partai politik.
"Dari segi penerimaan yang paling besar adalah pasangan calon, dalam hal ini nominalnya adalah Rp 192,5 miliar. Setelah itu ada sumbangan perseorangan, ini banyak dari masyarakat, kami berterimakasih sekali kepada masyarakat-masyarakat yang sudah membantu, total adalah Rp 9,3 miliar. Sumbangan kelompok di Rp 1,1 miliar dan partai politik Rp 4,8 miliar," jelas Bendahara Umum BPN Thomas Djiwandono.
Pengeluaran Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 211,5 Miliar
Dari total penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandi sebesar Rp 213 miliar, jumlah pengeluarannya senilai Rp 211,5 miliar. Rinciannya yaitu, kampanye Rp 60,8 miliar, pertemuan tatap muka Rp 21 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp 8,8 miliar dan rapat umum Rp 33,7 miliar.
"Dari sisi pengeluaran, yang paling besar adalah bahan kampanye di angka Rp 60,8 miliar. Setelah itu pertemuan tatap muka Rp 21 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp 8,8 miliar, dan sebagainya. Maaf, rapat umum Rp 33,7 miliar," kata Bendahara Umum BPN Thomas Djiwandono.
Penerimaan Dana Kampanye Jokowi-Ma?ruf Rp 606 Miliar
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin melaporkan dana kampanye sebesar Rp 606 miliar ke KPU. Dari total tersebut sumbangan terbesar dari 40 perusahaan senilai Rp 253,9 miliar. Kemudian sumbangan lain didapat dari 17 kelompok sebesar Rp 251 miliar, partai politik Rp 79,735 miliar dan dari perseorangan senilai Rp 21,868 miliar.
"(Sumbangan dari) Paslon tidak ada. Yang paling besar dari perusahaan, pengusaha," jelas Bendahara TKN, Sakti Wahyu Trenggono.
Pengeluaran Dana Kampanye Jokowi-Ma'ruf
Sepanjang masa kampanye, Jokowi-Ma’ruf menghabiskan dana sebesar Rp 601 miliar. Berdasarkan catatan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, pengeluaran terbesar digunakan untuk biaya operasional sebesar Rp 597.923.538.119. Dana itu juga termasuk biaya untuk alat peraga kampanye (APK) dan iklan.
"Pengeluaran operasional itu terdiri dari beberapa pengeluaran rutin ya, pertemuan-pertemuan, kemudian tentu produksi APK itu juga termasuk salah satu yang cukup besar, dan pembuatan alat peraga dan sebagainya, serta kegiatan-kegiatan lain yang memang sudah diatur dalam ketentuan kampanye," kata Wakil Bendahara Umum TKN Rerie Lestari.
(mdk/has)