Hal-hal yang bikin Ahok dan PDIP mentok di Pilgub DKI
Bahkan Ahok mengaku masih menunggu keputusan PDIP soal sikap di Pilgub DKI ini.
Konstelasi politik Pilgub DKI 2017 semakin menarik. Incumbent Basuki T Purnama (Ahok) belum juga menentukan sikap bakal maju lewat independen atau partai politik.
Ahok janji deklarasi akan diumumkan pasca Lebaran, namun hingga kini keputusan belum juga dibuat. Padahal, Ahok sudah peroleh 1 juta KTP dari relawan Teman Ahok serta mendapat dukungan dari Golkar, NasDem dan Hanura.
Bahkan Ahok mengaku masih menunggu keputusan PDIP soal sikap di Pilgub DKI ini. PDIP sendiri masih melakukan penyaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI. Rencananya, Kamis (21/7) DPP PDIP rapat pleno mengerucutkan nama calon yang akan diusung.
PDIP juga masih memberikan harapan kepada Ahok. Ahok dinilai tak lepas dari bagian dari PDIP karena pernah diusung dan menang pada Pilgub DKI 2012.
"Tentu saja dipertimbangkan. Pak Ahok sebagai Gubernur Jakarta saat ini kan menjadi gubernur karena dukungan penuh PDIP. Partai tetap bertanggungjawab atas pencapaian dan kinerja terbaik bagi Pak Ahok dan Djarot," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Namun sampai saat ini belum ada kejelasan, apakah Ahok bakal maju diusung oleh PDIP atau independen. Begitu juga PDIP, belum ada pernyataan resmi bakal mengusung siapa dalam Pilgub DKI.
merdeka.com, coba menganalisa hal-hal yang bikin penjajakan Ahok dan PDIP mentok, Rabu (20/7):
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
Teman Ahok
Salah satu yang membuat PDIP berat hati untuk mendukung Ahok adalah relawan Teman Ahok. Sebab, relawan ini sudah punya tiket mendaftar ke KPU dengan satu juta KTP.
Sementara PDIP, sebagai partai pemenang pemilu, dia ogah mendukung Ahok. PDIP ingin bersatu dengan Ahok, asal Ahok maju lewat partai. PDIP tidak mau hanya menjadi partai pendukung seperti Golkar, NasDem dan Hanura.
"Ada ketidakkonsistenan Ahok. Dulu katanya mau maju lewat jalur perseorangan bersama Teman Ahok dan PDIP cukup mendukung. Enggak mungkin kita hanya mendukung," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Selasa (19/7).
Andreas juga mempertanyakan sikap Ahok yang belum puas dengan modal dukungan yang dimiliki. Dia menegaskan, partainya akan mengusung calon sendiri dan saat ini prosesnya masih berjalan.
"Kan sudah cukup dengan 3 partai itu, ngapain nunggu PDIP lagi?" tegasnya.
PDIP ingin usung kader, bukan mendukung perseorangan
PDIP tegas menolak jika hanya sebagai partai pendukung calon independen di Pilgub DKI 2017. Hal ini berkaitan dengan gengsi partai pemenang Pemilu 2014 dan suara terbesar di DKI Jakarta.
"PDIP punya mekanisme. Kalau kami perlu ya kita bicara. Yang pasti PDIP akan mengusung kandidat sendiri. Mengusung kadernya untuk mewarnai program-program ideologis di DKI. Bukan hanya untuk merebut kekuasaan. Kalau hanya untuk kekuasaan, jangan lewat PDIP," kata Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira.
Hal senada juga diungkapkan oleh Politisi PDIP Charles Honoris. Menurut dia, PDIP hanya akan mendukung kader sendiri di Pilgub DKI 2017.
"Tentu kita juga akan mengusung kader sendiri. Pada akhirnya nanti biar diputuskan DPP partai. Saya yakin ibu Mega punya penilaian yang cermat," tegas Charles.
Megawati
Ahok dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki hubungan yang baik. Keduanya bahkan kerap makan bareng pasca Ahok ditinggal Jokowi di DKI karena terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2014 lalu.
Namun hingga kini, Megawati belum bersikap soal Pilgub DKI. Sementara Ahok masih menunggu keputusan Megawati.
"Bu Mega si bilangnya 'Belanda masih jauh, tenang tenang'," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Di sisi lain, internal PDIP juga tak sepenuhnya solid mendukung Ahok. Ahok mengakui, banyak politisi PDIP yang tidak setuju jika partai berlogo banteng itu mengusung dirinya.
"Mengatakan kalau lewat independen enggak mau dukung, ini juga 'kata orang' bukan kata Bu Mega loh. Karena kan PDIP ada hak prerogatif Bu Mega. Lain lagi," tutupnya.
Â
(mdk/gil)