Hanura lihat maaf Prabowo soal tampang Boyolali bukan dari hati
"Minta maafnya Prabowo bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/11).
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas ucapannya soal tampang Boyolali. Mantan Danjen Kopassus itu mengaku tidak bermaksud negatif dengan ucapannya beberapa waktu lalu tersebut.
Menanggapi itu, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai, permintaan maaf Prabowo tidak berasal dari hati nurani. Tetapi berdasarkan kepentingan politis.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Minta maafnya Prabowo bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/11).
Menurut Inas, ini bukan kali pertama Mantan Danjen Kopassus itu mencaci maki atau melecehkan orang lain. Dia menilai sikap seperti itu sudah menjadi kebiasaan Prabowo.
"Kalau kita mencermati pernyataan-pernyataannya yang bernada caci maki dan pelecehan yang berulang kali terjadi, maka hal tersebut sudah menjadi habitnya Prabowo," ungkapnya.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini membeberkan deret ucapan Prabowo yang kontoversial. Di antaranya, di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Gaurt, Jumat, 25 Oktober 2013, 'Kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja', tahun 2014 di acara PKS 'bangsa Indonesia kadang-kadang naif, lugu dan Goblok', lalu pada wartawan 'gaji kalian kecil, muka kalian gak belanja di mall' kemudian, kampanye Pilkada Jabar 'Elit-elit di Jakarta maling semua' dan Analogi kemiskinan dengan tampang Boyolali.
"Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi, apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam enam bulan ke depan," ucapnya.
Dalam pernyataan maafnya, Prabowo menjelaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk menghina warga Boyolali. Menurut dia, konteks bicaranya sebagai seorang keluarga dengan para pendukung yang hadir pada waktu itu.
"Cara saya kalau bicara falimilier, istilahnya mungkin bahasa sebagai seorang teman. Audiens pada waktu itu enggak terlalu besar paling hanya 400-500an orang, kader dari partai koalisi, peresmian kantor pemenangan," jelas Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan, saat itu dia bicara hampir satu jam. Tapi video yang beredar hanya dua menit. Konteks yang dibicarakan pada waktu itu terkait kondisi kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Yang menurut dia, disparitas yang terjadi antara si kaya dan si miskin semakin lebar.
"Kalau saya tampang Bojong Koneng terima kasihlah. Ya tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang merasa tersinggung saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," jelas Prabowo.
Dia pun heran, maksudnya untuk melucu malah menjadi persoalan. Menurut dia, Pilpres 2019 akan membosankan apabila tak boleh ada candaan.
"Kalau kita enggak boleh melucu, seloroh, joking, enggak boleh bercanda, ya bosen tidurlah nanti semua capek, mereka kasihan, saya kira begitu maksud saya," tutup Prabowo.
Baca juga:
Prabowo minta maaf soal tampang Boyolali, maksudnya hanya bercanda
Demokrat tak kaget Bawaslu setop kasus 'satu jari' Luhut dan Sri Mulyani
Tim Jokowi sindir Prabowo: Gawat setiap kali bikin kesalahan terus minta maaf
Polda Metro selidiki unsur pidana pelaporan 'Tampang Boyolali' Prabowo
Bareskrim limpahkan kasus Bupati Boyolali maki Prabowo ke Polda Jateng
Timses sebut makian Bupati Boyolali ke Prabowo bisa langgar pasal pidana
Tim Jokowi soal Tampang Boyolali: Prabowo lama di luar negeri tak paham tepo seliro