Hary Tanoe dan Surya Paloh pernah ribut, Wiranto yang pusing
Hary Tanoe sampai keluar dari NasDem. Dia mengaku kecewa dengan Surya Paloh yang menduduki kursi ketua umum.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto kebingungan. Upaya menjalin koalisi dengan PDIP dan Partai NasDem masih mandek. Sebabnya sekutu Wiranto, Hary Tanoe, pernah berkonflik dengan pendiri Partai NasDem, Surya Paloh.
Saat itu Hary Tanoe sampai keluar dari NasDem. Dia mengaku kecewa dengan Surya Paloh yang menduduki kursi ketua umum. Padahal dulu ada kesepakatan, memberi kesempatan para politikus muda.
Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier mengakui, hal itu memang menjadi persoalan tersendiri. Terlebih PDIP dan NasDem yang diketuai oleh Surya Paloh lebih dulu membangun koalisi.
"Itu bagaimana dengan PDIP dan NasDem, memang ini menjadikan Ketua Umum Pak Wiranto menanggung beban berat setelah menerima mandat (arah koalisi) seperti ini. Pak Wiranto harus aspiratif masih ada ganjalan seperti ini," kata Fuad Bawazier saat dihubungi, Jakarta, Kamis (8/5).
Menurut Fuad, Wiranto tidak hanya menjalin komunikasi dengan PDIP. Tetapi juga telah intensif membangun komunikasi politik untuk menenentukan arah koalisi ke Partai Gerindra dan Golkar.
Terlebih Wiranto dulunya merupakan kader Partai Golkar dan sama dengan Aburizal Bakrie serta Prabowo Subianto.
"Karena dengan Prabowo sudah 2 kali, dengan Pak Ical juga beberapa kali," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Fuad, Wiranto saat ini menanggung beban yang tidak ringan untuk menentukan arah koalisi. Ditambah sejarah masuknya Hary Tanoe yang sebelumnya ada konflik di Partai NasDem.
"Kalau asal usul Pak Wiranto dengan Golkar, pernah jadi capres dan cawapres Golkar dulunya. Dengan adanya HT belum tentu juga PDIP dan NasDem menerima," tutupnya.