Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Dinilai Ganggu Kredibilitas Pemilu
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, Pemilu yang demokratis, bebas, dan adil tidak akan pernah terwujud kalau pemilih tidak terbebas dari kebohongan, informasi yang menyesatkan dan tekanan kabar yang manipulatif.
Penyelenggara Pemilu serta penegak hukum diminta segera menindak cepat penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos. Sebab kabar tersebut sangat mengganggu kredibilitas, integritas, dan legitimasi Pemilu.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, Pemilu yang demokratis, bebas, dan adil tidak akan pernah terwujud kalau pemilih tidak terbebas dari kebohongan, informasi yang menyesatkan dan tekanan kabar yang manipulatif.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Siapa yang melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari? Hasyim Asy'ari sebelumnya dilaporkan seorang wanita anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT ke DKPP.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa Hasyim dipecat dari jabatan ketua KPU? Pemecatan Hasyim buntut dari kasus asusila yang dilaporkan salah satu anggota Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) KBRI Den Haag, Belanda berinisial CAT. Dalam salinan putusan terungkap bahwa kelakukan Hasyim melecehkan CAT dengan bujuk rayu hingga terjadi hubungan badan.
-
Kenapa Ketua KPU Hasyim Asy'ari diberhentikan? Dalam sidang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI pada hari ini, Rabu (3/7), Hasyim Asy'ari dijatuhi sanksi pemberhentian tetap sebagai Ketua KPU RI."Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan," kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
"Penyelenggara pemilu, baik KPU dan Bawaslu, serta semua pihak harus memastikan bahwa pemilih mendapatkan informasi dan data berkaitan penyelenggaraan pemilu yang benar, akurat, dan bebas dari manipulasi," katanya kepada merdeka.com, Kamis (3/1).
Lihat juga berita tentang Pemilu 2024 di Liputan6.com
Agar kredibilitas dan legitimasi pemilu tidak terganggu, dia mengungkapkan, aparat penegak hukum harus memproses kasus ini sampai ke akar-akarnya. Sehingga dapat diketahui dan mampu mengungkap aktor intelektual dari kabar bohong tersebut.
"Siapa produsen dari hoaks itu serta memberi hukuman tegas pada para pelaku terutama aktor intelektualnya. Selain untuk membuka motif dan tujuan penyebar, juga untuk memberi efek jera bagi pihak-pihak yang sengaja membuat konspirasi dan mendiskreditkan proses pemilu," tutup Titi.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman dan jajaran Bawaslu selesai melakukan pengecekan terkait informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1) malam. Arief menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Kami memastikan tidak bahwa ada 7 kontainer berisi masing-masing 10 juta surat suara yang sudah tercoblos untuk nomor 01. Tidak benar juga ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar juga KPU menyita satu kontainer yang sudah terbuka tersebut. Semua berita itu bohong," jelas Arief di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Arief mengatakan akan memproses hukum pihak-pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Dia mengaku sudah meminta pihak polisi untuk melakukan pengusutan atas penyebaran informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.
Baca juga:
Tanggapan Kubu Prabowo Terkait Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Perludem Sebut Hoaks Bisa Buat Masyarakat Enggan Gunakan Hak Suara
KPU Laporkan Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos ke Polri
Kubu Jokowi Desak Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Ditangkap
KPU dan Bawaslu Pastikan Kabar 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Nomor 01 Hoaks