Ical Harap Caketum Golkar Berunding untuk Musyawarah Mufakat
Ical menuturkan, beberapa tokoh senior Golkar juga tetap bersemangat untuk menjadikan partai beringin kembali berjaya di masa yang akan datang.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyebut ajang Musyawarah Nasional (Munas) bukan hanya sekadar pergantian kepemimpinan saja. Ical, sapaan akrabnya, ingin ada visi misi yang jelas untuk pembangunan Indonesia di masa depan.
"Munas tidak hanya ajang memilih ketua umum, tapi pemikiran-pemikiran Partai Golkar yang akan menjadi arahan bagi pembangunan Indonesia di masa depan. Termasuk di dalamnya pembahasan blue print Visi Negara Kesejahteraan 2045 yang dimiliki partai Golkar," kata Ical dalam sambutannya di Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Kamis (14/11).
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Ical menuturkan, beberapa tokoh senior Golkar juga tetap bersemangat untuk menjadikan partai beringin kembali berjaya di masa yang akan datang.
"Saya, Pak Agung Laksono, Pak Andi Mattalatta, Pak Akbar Tanjung, adalah generasi yang telah lewat. Tapi kami masih punya semangat untuk besarkan Partai yang kami cintai," ujarnya.
Ajakan Bersatu
Untuk itu, dirinya meminta semua pihak untuk bersatu dan membangun kekuatan besar dalam menghadapi kompetisi politik ke depan.
"Kita harus terus bersatu. Kalau kita bersatu, kita dapat memaksimalkan semua energi yang kita miliki untuk memikirkan kemajuan Partai Golkar, sehingga ke depan Golkar tidak akan ada lawan," harapnya.
Caketum Golkar Harus Berunding
Ical ingin Partai Golkar di tahun 2024 harus bisa mencalonkan presiden atau wakil presiden dari kader partai sendiri. Oleh karenanya, Munas ke depan harus bisa menyatukan kekuatan.
"Kita pikirkan agar bagaimana beberapa calon ketum yang ada bisa berunding sehingga bisa menelurkan musyawarah mufakat. Kita kesampingkan ego-ego yang ada. Di situlah, Golkar akan menjadi pemenang," tuturnya.
Ical ingin partainya diisi generasi-generasi milenial yang masuk ke dalam kepengurusan Partai. "Serta kita tabuh gendang kita sendiri, kita menari di gendang kita sendiri. Satu tekad kita, Golkar menang Pileg dan Pilpres di 2024," jelasnya.
Golkar Serap Aspirasi Publik
Mantan ketua Umum Partai Golkar itu juga berharap Partai Golkar bisa kembali sebagai The Party of Ideas. Dengan membangkitkan ide dan gagasan Golkar lewat media mainstream maupun media sosial.
"Kami menghargai apa yang diraih di pemilu 2019 lalu. Ke depan, dalam membangun partai, kita juga harus berkeliling dan mencari masukan-masukan dari daerah/DPD," tutupnya.
(mdk/ray)