Ical persilakan JK duet dengan Jokowi pada pilpres nanti
Tapi Ical juga menerima jika Jokowi mau gandeng dirinya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah menerima mandat dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, sebagai calon presiden. Namun, sejauh ini belum ada keputusan Jokowi untuk menentukan siapa pendampingnya dalam pilpres mendatang.
Isu yang beredar, nama politisi senior Golkar, Jusuf Kalla (JK) digadang-gadangkan sebagai calon kuat pendamping Jokowi. Selain itu, JK dibeberapa survei juga dianggap pasangan cocok sebagai wakil presiden bagi Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengaku tidak mempermasalahkan mantan wakil presiden 2004-2009 itu menjadi pasangan bagi Jokowi. Bahkan Ical, sapaan akrabnya, menyebut JK tidak perlu harus keluar partai bila melakukan hal tersebut.
"Kalau Golkar nggak apa-apa. Tidak (harus keluar). Tidak ada peraturannya begitu," kata Ical usai kampanye di GOR Ciracas, Jakarta, Selasa (18/3).
Dia menjelaskan, sosok JK di Golkar kini bukan bagian dari organisasi struktural. Namun, kata ical, bila JK dalam struktur maka dia harus mengundurkan diri. "Di Golkar kalo ada di jabatan struktural harus undur diri. Kalau nggak (dalam struktur) ya nggak masalah," jelasnya.
Ical pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak menghiraukan bila seniornya di Golkar itu berduet di pilpres dengan mantan wali kota Solo tersebut. "Nggak masalah (mereka duet)," jawabnya singkat.
Sebelumnya, Ical menegaskan dirinya terbuka untuk menampung calon wakil presiden pendampingnya. Baik dari figur lain hingga Joko Widodo atau Jokowi sekalipun. "Jokowi jadi wakil saya, boleh," ujarnya.