Idrus yakin Dedi Mulyadi tak khianati Golkar, tolak diusung partai lain
Idrus yakin Dedi Mulyadi tak khianati Golkar, tolak diusung partai lain. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengaku telah bertemu dengan Dedi membahas masalah pencalonan Emil. Dalam pembicaraan itu, kata Idrus, Dedi menyatakan tak akan mengkhianati Golkar dengan bersedia diusung PDIP.
Golkar telah menjatuhkan pilihan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ketimbang kadernya yang juga Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, diduetkan dengan kader Golkar, Daniel Mutaqien. Keputusan Golkar itu memancing minat PDIP untuk mencalonkan Dedi.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengaku telah bertemu dengan Dedi membahas masalah pencalonan Emil. Dalam pembicaraan itu, kata Idrus, Dedi menyatakan tak akan mengkhianati Golkar dengan bersedia diusung PDIP.
"Saya punya keyakinan tidak. Saya ketemu dengan Dedi mengatakan tidak mungkin saya mengkhianati perjuangan saya di Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (2/11).
Idrus meyakini, Dedi akan menjaga marwahnya sebagai kader Golkar dengan menolak dicalonkan oleh partai lain. Dia mengklaim, Dedi telah legowo menerima keputusan Golkar mendukung Emil-Daniel.
"Kami memahami dan menerima surat keputusan Partai Golkar dan selanjutnya kita komunikasikan dan harmonisasikan. Sehingga kami meyakini Dedi adalah kader yang militan, kader dari bawah juga pasti menjaga marwah dirinya sendiri sebagai kader Golkar yang militan," tegasnya.
Tak hanya itu, Idrus mengklaim, Dedi akan tetap bertahan di Golkar meski tidak dipilih sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.
"Saya sudah bicara dan justru Dedi sendiri membuat pernyataan itu. 'Kanda, tidak mungkin saya meninggalkan partai yang selama ini saya bina'. Itu pernyataannya," tukasnya.
Diketahui, Golkar resmi mengusung duet Emil-Daniel sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018 pada (27/10) lalu. Golkar memutuskan mendukung Emil dengan pertimbangan hasil survei.
Meski telah ditinggal Golkar, namun Dedi tak sepi peminat. PDIP menjadi salah satu partai yang tengah mempertimbangkan untuk mengusung Dedi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya juga mempertimbangkan nama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau yang akrab disapa Demiz untuk diusung sebagai bakal calon gubernur.
Baca juga:
Ini alasan Golkar tak pasangkan Dedi Mulyadi sebagai pendamping Ridwan Kamil
Sekjen Golkar tegaskan keputusan usung Emil-Daniel sudah final
Bahas cawagub Jabar, Golkar akan kumpulkan partai pendukung Ridwan Kamil
SMRC: Popularitas Ridwan Kamil 77 persen, Dedi Mulyadi 50 persen
Survei SMRC: Ridwan Kamil 34,1%, Deddy Mizwar 15,5%, Dedi Mulyadi 5,6%
Kapolda Jabar sebut politik uang jadi pemicu konflik saat Pilkada
Ridwan Kamil: Politik saya senyap
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).