IFES: 82 Persen masyarakat puas terhadap pemilu legislatif
"88 Persen dari mereka juga mengatakan bahwa Pileg sudah berlangsung baik."
Survei International Foundation for Electoral System (IFES) bersama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan sebanyak 82 persen masyarakat Indonesia puas terhadap semua proses pemungutan suara dan prosedur yang berlaku dalam pemilu legislatif.
"88 Persen dari mereka juga mengatakan bahwa Pileg sudah berlangsung baik dan 80 persen menilai pemilu sudah berlangsung jujur dan adil," ujar Research Director IFES Rakesh Sharma di Jakarta, Rabu (25/6).
Menurut dia, ketika diminta untuk membandingkan penyelenggaraan Pileg 2014 dengan Pileg 2009, sebanyak 31 persen masyarakat mengatakan bahwa pemilu 2014 lebih baik penyelenggaraannya dibanding Pemilu 2009.
"Sebanyak 52 persen menilai bahwa level penyelenggaraan pemilu 2014 dan 2009 sama saja. Hanya 12 persen saja yang menyebutkan bahwa pemilu 2014 tidak diselenggarakan dengan baik," ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, dalam survei, sebanyak 44 persen pemilih menyebutkan bahwa petugas TPS tidak memeriksa KTP mereka pada saat mendaftar sebagai pemilih dan 75 persen menyebutkan bahwa jari mereka tidak dibersihkan dari sisa tinta sebelum mencoblos surat suara," kata dia.
Ia mengatakan jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut menandakan bahwa perlunya perhatian untuk memberikan pelatihan yang efektif pada para petugas KPPS sehingga mereka mengikuti prosedur pemilihan yang berlaku.
Pengambilan data untuk survei pasca pemilu legislatif ini dikerjakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1-10 Juni. Basis sampel untuk survei ini adalah 2009 responden yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Dalam survei ini juga ditambahkan sampel responden di beberapa daerah (Aceh, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat). Data dalam laporan ini sudah dibobotkan sehingga bisa mewakili pendapat masyarakat Indonesia. Tingkat kesalahan dari survei ini sebesar 2,3 persen.
Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla.