Ini alasan Golkar tak pasangkan Dedi Mulyadi sebagai pendamping Ridwan Kamil
Dia mengungkapkan, elektabilitas Dedi sebagai wakil, kalah dengan Daniel Muttaqien. Menurut Ace, Daniel mewakili figur muda dan juga menyeimbangkan suara dukungan di wilayah Pantura yang tidak diraih Emil.
Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkap sejak awal ada rencana memasangkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi. Tetapi niat tersebut diurungkan lantaran tidak ada chemistry antara keduanya.
Ace menampik penolakan Dedi sebagai pendamping Ridwan Kamil lantaran ada persoalan mahar politik.
"Irisan Pak Dedi dan Emil itu sama idealnya kami menginginkan keduanya menyatu tapi karena kang Emil maupun pak Dedi tidak bersedia tentu kita tidak bisa memaksa," ujarnya di kantor Saiful Munjani Research & Consulting, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Dia mengungkapkan, elektabilitas Dedi sebagai wakil, kalah dengan Daniel Muttaqien. Menurut Ace, Daniel mewakili figur muda dan juga menyeimbangkan suara dukungan di wilayah Pantura yang tidak diraih Emil.
"Akhirnya kita harus mencari figur lain yang memiliki elektabilitas yang tinggi oleh karena itu memang Daniel itulah yang kami sodorkan kepada kang Emil," jelasnya.
Kendati demikian, lain kata dari pihak NasDem yang pertama kali mengusung Emil. Menurut Ketua DPW NasDem Provinsi Jawa Barat, Saan Mustopa, pasangan Emil-Daniel tidak harus dikunci. NasDem pun ingin menyodorkan nama.
"Nasdem akan menawarkan kepada pertai koalisi agar menjadi lebih objektif bisa diterima oleh semua yaitu melalui beauty contest, semacam ada kompetensi," kata Saan terpisah.
Dari pihak Golkar bersikeras untuk mencalonkan Daniel sebagai calon wakil. Namun Ace mengaku akan ada pembicaraan dengan partai koalisi soal pendamping bagi Ridwan Kamil di pesta demokrasi tahun depan.
"Saya tegaskan bahwa Golkar itu 17 kursi kita rela untuk tidak mengusung gubernur tetapi kita mencalonkan wakil gubernur," pungkasnya.