Ini arahan Jokowi kepada kader PDIP di Rakernas I
Jokowi meminta kader PDIP mendukung langkah pemerintah yang sedang melakukan percepatan pembangunan.
Setelah memberikan pengarahan secara tertutup dalam Rakernas I PDIP, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung meninggalkan Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pukul 15.25 WIB. Sebagai kader dia menggunakan jas merah kebanggaan partai berlambang moncong putih itu.
Namun ketika tiba di ruang VVIP, Jokowi terlihat mencopot jas merah yang dikenakannya saat memberikan arahan tertutup kepada ratusan kader PDIP. Dia pun kembali mengenakan baju batik. Tak ada komentar apa-apa yang keluar dari mulut sang Presiden.
Menurut Pramono, dalam pengarahannya, Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kader partai, banyak memberikan masukan berdasarkan pengalamannya menjabat walikota dan gubernur.
"Bapak Jokowi sebagai orang yang dibesarkan di PDIP, tentunya beliau juga punya pengalaman panjang sebagai walikota, gubernur, dan sekarang presiden. Pengalaman itulah yang dibagi kepada seluruh kader partai," kata Pramono di Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).
Menurut dia, Jokowi menitikberatkan pengarahannya pada poin sinergisitas pusat dan daerah. Hal itu bertujuan untuk memperkuat kinerja Pemerintahan sekarang ini.
"Beberapa program yang disinkronkan antara pemerintah pusat, pemda pemprov harus dilakukan. Dan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah keamanan. Apapun, Pemerintah pusat akan jadi kuat dan berhasil kalau di daerah di support," jelas mantan Sekjen PDIP ini.
Khusus bagi PDIP, tambah dia mengutip Jokowi, percepatan pembangunan yang digalakkan pemerintah harus lebih didukung.
"Apalagi sekarang PDIP menangkan pilkada yang cukup signifikan. Diharapkan jadi percepatan pembangunan oleh pemerintah pusat sekaligus partai, dalam hal ini PDIP bisa partisipasi," jelas dia.
Dia menambahkan, meski datang sebagai kader, kehadiran Jokowi tetap dilihat sebagai Presiden RI di mana kekuasan tertinggi ada di tangan dia.
"Karena apapun saat ini PDIP ada di dalam kekuasaan, dan kekuasaan tertinggi di bawah presiden. PDIP ada di bawah presiden," pungkas dia.