Ini tujuh bakal calon kepala daerah diusung PDIP di Jawa Tengah
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng, Bambang Hariyanto mengatakan dengan turunnya rekomendasi tersebut maka seluruh elemen partai harus mengamankan dan memenangkan calon yang diusung.
DPD PDIP Jawa Tengah menyerahkan rekomendasi kepada tujuh pasangan yang calon yang akan berlaga dalam Pilkada Serentak 2018 di tingkat kabupaten dan kota. Penyerahan rekomendasi tersebut dilakukan di Panti Marhaens, Minggu (7/1) malam.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng, Bambang Hariyanto mengatakan dengan turunnya rekomendasi tersebut maka seluruh elemen partai harus mengamankan dan memenangkan calon yang diusung. Pasangan calon yang mendapat rekomendasi adalah untuk Kota Tegal Herujito-Sugono Adinagoro, Kabupaten Tegal Haron Bagas Prakosa-Drajat Adi Prayitno.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Selanjutnya, Kabupaten Kudus Masan-Noor Yasin, Kabupaten Karanganyar Juliyatmono-Rober Christanto, Kabupaten Magelang Zaenal Arifin-Edi Cahyana, Kabupaten Banyumas Achmad Husein-Sadewo Tri Lastiono, dan Kabupaten Temanggung Bambang Sukarno-Matoha.
Dari ketujuh daerah itu, hanya Kota Tegal yang maju sendiri tanpa koalisi. "Ini bukan masalah pede atau tidak. Masing-masing daerah kan punya strategi sendiri. Selain itu, secara regulasi, bisa maju sendiri tanpa koalisi," ujar Bambang.
Sementara enam daerah yang menjalin koalisi, semuanya tidak menggandeng Partai Gerindra. "Entah ini sengaja atau tidak. Kami di DPD hanya support saja. Lagi-lagi, yang mengatur strategi ya daerah masing-masing," tegasnya.
Mengenai target pemenangan, Bambang belum bisa menentukan. Sebab, dinamika politik di lapangan masih terus berkembang. "Soal target, nanti nunggu setelah pendaftaran paslon di KPU saja. Setelah itu baru bisa mapping rivalitas. Kalau pinginnya menang berapa, ya menang semua," harapnya.
Kabupaten Karanganyar, lanjutnya, optimistis bisa menang. Sebab, ada tujuh partai yang bergabung. Yakni PDIP, PKB, Demokrat, Golkar, Hanura, dan PPP. Bambang pun memprediksi, akan melawan kotak kosong. "Kalau sudah ada tujuh partai, berarti kan memang sudah diidamkan jadi kepala daerah. Mungkin akan melawan kotak kosong seperti di Pati kemarin," tegasnya.
Baca juga:
Cerita Megawati sampai begadang rapat tentukan bakal calon kepala daerah
Kala Megawati menyebut Jokowi dan dirinya adalah petugas partai
Ganjar-Yasin daftar ke KPU 9 Januari
Dukung Ganjar & Karolin, Demokrat koalisi dengan PDIP di Jateng & Kalbar
Kegeraman Megawati, PDIP selalu difitnah bagian dari PKI