Ini sederet alasan Lulung ogah diduetkan dengan Ahok di Pilgub 2017
"Saya juga tidak mau karena Pak Ahok sedang pengamatan masalah hukum di KPK," lanjut Lulung.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung memberikan respons negatif terkait wacana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduetkan dirinya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 mendatang.
Lulung mengungkapkan beberapa alasan mengapa dia enggan diduetkan dengan Basuki untuk memimpin ibu kota. Selain itu, dia mengatakan konstituennya pun akan menolak bila harus disandingkan dengan mantan politisi Gerindra ini.
"Tapi pasti Pak Ahok tidak mau. Konstituen pasti nolak. Apa yang terjadi dalam putusan partai asal jangan sama Ahok," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Dia menambahkan ada beberapa alasan mengapa da tidak mau digandengkan dengan Ahok. Salah satunya adalah karena karakter Ahok yang dinilai tidak punya tata krama. Buktinya, terlihat dari kekalahan adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama dalam Pilkada Bangka Belitung 9 Desember lalu.
Lulung menuding kekalahan itu adalah buah dari sikap buruk Basuki dalam memimpin DKI Jakarta, sehingga berpengaruh pada suara masyarakat Bangka Belitung dengan tidak memilih Basuri. "Di Bangka Belitung, adiknya kalah, itu warning akibat ahok yang tidak punya tata krama," tegas politisi berlambang Ka'bah ini.
Alasan kedua, katanya, karena pria yang akrab disapa Ahok ini sedang dalam pantauan penegak hukum terkait dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras yang diketahui merugikan anggaran daerah sebesar Rp 191 miliar.
"Saya juga tidak mau karena Pak Ahok sedang pengamatan masalah hukum di KPK," lanjut Lulung.
Terakhir, lanjut dia, Ahok dinilai tidak becus mengurus Jakarta. Contoh, penyerapan anggaran di DKI Jakarta untuk tahun anggaran 2015 sangat rendah yakni hanya sebesar 39 persen.
"Contoh anggaran belanja Rp 69 triliun diberikan ke dia masa cuma 39 persen terserap. Keberhasilan enggak ada pak Ahok ngomong gede, kerja kagak," tutupnya saat dikonfirmasi.
Baca juga:
Mau diduetkan dengan Ahok di Pilgub, Haji Lulung diminta istighfar
Soal duet dengan Haji Lulung di Pilgub DKI, ini komentar Ahok
PPP Djan wacana Lulung duet dengan Ahok, kubu Romi sebut tak legal
PPP dukung duet Ahok-Lulung, tapi Lulung yang jadi gubernurnya
Lulung soal duet dengan Ahok: Gua ogah, gua enggak mau!
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Hendi berkunjung ke Habib Luthfi? Hendi kedapatan bertemu dengan Habib Luthfi di Pekalongan setelah kunjungannya ke kediaman ulama kenamaan tersebut diunggah oleh channel youtube Batik TV News.