Ini sindiran Fadli Zon kepada Jokowi
Fadli Zon kerap berpuisi dan memberikan sindiran pedas pada Joko Widodo (Jokowi).
Menjelang pemilu presiden situasi politik makin memanas. Berbagai cara dilakukan agar sang calon kuat posisinya atau melemahkan lawan politiknya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempunyai cara unik untuk menyindir lawan politiknya.
Sebagai seorang lulusan sastra, politikus ini memilih puisi sebagai senjatanya. Lewat puisi , Fadli Zon dinilai tetap mengenai sasaran pesaing politik terkuatnya yang tak lain adalah capres PDIP Joko Widodo . Selain puisi, tak jarang Fadli Zon juga melontarkan pernyataan pedas soal Gubernur DKI ini. Berikut adalah sindiran Fadli Zon kepada Jokowi :
-
Kapan Pak Jokowi dijadwalkan menutup Rapimnas Gerindra? Rencananya Pak Prabowo akan membuka Rapat Pimpinan Nasional tersebut pada tanggal 30 Agustus hari Jumat. Dan rencananya Rapat Pimpinan Nasional akan ditutup tanggal 31 hari Sabtu malam oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Presiden Jokowi
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Mirip Joseph Estrada
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menantang semua capres untuk saling membuka borok sebelum pilpres bergulir. Menurut Fadli, hal ini penting, agar rakyat tidak merasa dibohongi setelah pemilu presiden nanti.
Dia membandingkan seorang mantan Presiden Filipina Joseph Estrada yang terpilih karena popularitas. Namun baru dua tahun mantan aktor ternama Filipina itu memimpin, sudah digulingkan.
"Jangan sampai terkena Joseph Estrada sindrom, Pak SBY adalah kekuatan real, selama 10 tahun berkuasa hebat, relatif aman itu diakui dia punya leadership. Estrada luar biasa populernya dengan 80 persen tapi tidak tahu visi, misi, programnya apa akhirnya dalam dua tahun dijungkirkan. Tentu kita tidak ingin dijungkirkan, calon pemimpin ini harus dikuliti, asal bukan fitnah, latar belakang seperti apa, saya kira sah-sah saja diungkap, walau nanti diketahui mana benar mana salah," pungkasnya.
Rekam jejak Jokowi tidak jelas
Fadli Zon mengatakan, Capres Gerindra Prabowo Subianto sudah sangat jelas rekam jejaknya. Apalagi di kalangan tentara, Prabowo sudah menjadi Danjen Kopassus. Sementara untuk Jokowi, dia menilai tidak jelas. Bagaimana rekam jejak dan kemampuan mantan wali kota Solo itu.
"Kalau Prabowo jelas malang melintang dari zaman beliau berkarier sudah diketahui kekuatan dan kelemahannya. Jokowi ini belum, belum melakukan sesuatu pembedahan, karena kemarin saya baru bikin puisi saja sudah reaksional ya, dan belum nyebut nama juga. Tapi sebetulnya belum apa-apa (puisi itu)," kata Fadli dalam sebuah diskusi survei SMRC di Jakarta, Minggu (4/5).
Fadli bahkan meminta antar tim sukses capres untuk saling buka-bukaan. Bahkan, mulai dari rekam jejak keluarga yang harus dibuka.
Jokowi tidak jelas visi dan misinya
Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon memberikan tantangan kepada Capres PDIP Joko Widodo untuk melakukan debat terbuka dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia menilai selama ini visi dan misi Jokowi untuk membangun Indonesia ke depan belum jelas.
"Ke depan kita membutuhkan sosok presiden yang cerdas, berani, dan bisa menghadapi tantangan globalisasi. Kita tak bisa gambling dengan hanya melihat figur, harus ada debat terbuka yang fair untuk bisa menguji kemampuan sang calon," kata Fadli Zon di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4).
Menurutnya, Prabowo merupakan sosok yang cerdas dan jujur, dan elektabilitasnya akan semakin naik menjelang Pilpres 9 Juli mendatang. Sehingga dalam debat itu dia yakin Prabowo lebih unggul dibandingkan Jokowi.
"Saya yakin Prabowo lebih unggul dan elektabilitasnya akan terus naik," katanya.
Jokowi tidak amanah
Partai Gerindra berharap dukungan dari PDIP untuk pencapresan Prabowo. Di sisi lain, Jokowi diminta memenuhi janji menjalankan amanah memimpin Jakarta selama 5 tahun.
Hubungan dengan Pak Jokowi baik, dengan Mega ada komunikasi. Kita berharap tahun 2009 kita dukung Mega, tahun 2014, Mega mendukung Prabowo jadi presiden, jelas Fadli saat menghadiri diskusi mingguan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9).
Fadli pun mengungkapkan alasan mengapa tak setuju jika Jokowi berduet dengan Prabowo. Menurutnya, Jokowi sudah punya janji akan membenahi Jakarta selama ia menjabat sebagai Gubernur DKI.
Kalau Jokowi jadi wakil (Prabowo) kita juga jadi enggak konsisten. Karena Pak Jokowi berjanji beliau akan menjalankan amanah 5 tahun menjadi gubernur, pungkasnya.