Isu reshuffle kembali menguat, diumumkan Presiden Jokowi pekan ini?
Perombakan kabinet ini kian santer setelah Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Di tengah ramainya persiapan Pilkada serentak termasuk polemik calon tunggal di beberapa daerah, isu reshuffle kembali berhembus kencang. Presiden Jokowi dikabarkan akan segera mengumumkan perombakan kabinet pekan ini.
Perombakan kabinet ini kian santer setelah Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/8) malam. Selain membahas penundaan Pilkada, kelangkaan daging sapi, dibicarakan juga soal pergantian menteri di Kabinet Kerja.
Sebelum pertemuan dengan JK, Jokowi lebih dahulu memanggil beberapa menteri. Terlihat hadir Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PPN dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil.
Dari beberapa nama memang sempat mendapat sorotan karena kinerjanya. Tedjo dinilai tidak begitu baik. Bahkan, di sejumlah kesempatan, politikus NasDem ini kerap melakukan blunder. Misalnya, menyebut pendukung KPK rakyat tak jelas dan mengintervensi Polri agar tak berikan izin Golkar gelar Munas di Bali beberapa waktu lalu.
Sedangkan menteri Gobel juga tersambar isu ini setelah mencuat kasus dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi setelah melakukan inspeksi mendadak, 17 Juni lalu, menurut Jokowi, mulai dari menteri hingga petugas di lapangan sepertinya 'tuli'. Dia pun tak main-main mencopot para anak buahnya yang tak becus kerja.
"Saya bilang hati-hati akan saya copot, saya sampaikan entah yang di lapangan irjen, entah menterinya akan saya copot jika begitu terus," kata Jokowi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (31/).
Andi juga disorot terkiat Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan. Perpres soal DP mobil menuai kritik pedas.
Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno justru tidak terlihat. Padahal Rini yang paling santer bakal diganti. Karena dari awal, Rini tidak mendapat restu dari PDIP untuk masuk di kabinet. Belakangan, Rini juga diisukan melakukan penghinaan kepada Jokowi.