'Jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh pelaku hoaks'
Politisi Partai NasDem Taufik Basari meminta kepada seluruh partai politik agar tak termakan berita-berita yang belum diyakini kebenarannya alias hoaks. Hal ini merujuk pada kasus Ratna Sarumpaet yang telah berbohong mengaku dianiaya.
Politisi Partai NasDem Taufik Basari meminta kepada seluruh partai politik agar tak termakan berita-berita yang belum diyakini kebenarannya alias hoaks. Hal ini merujuk pada kasus Ratna Sarumpaet yang telah berbohong mengaku dianiaya.
"Semestinya seorang politisi melihat itu (kasus Ratna) adalah respons yang harus ditanggung jawab secara etis. Kasus itu suatu hal yang sensitif, jika seseorang yang dikesankan memperoleh kekerasan maka harus dicek kebenaran itu terlebih dahulu," kata Taufik dalam diskusi publik bertema 'Residu Demokrasi Hate Speech dan Hoax' di D'Hotel Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/10).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
Atas hal itu, Ketua DPP Partai Nasdem ini menegaskan, kalau kasus Ratna merupakan pelajaran bagi politisi. Dia berharap kasus seperti ini tak terjadi lagi.
"Kita harus belajar dari kasus Ratna, supaya ke depan lebih baik. Ini berlaku untuk politisi, masyarakat dan media. Kita dalam dunia ini harus sadar bahwa setiap informasi yang kita dapatkan tidak bisa ditelan bulat-bulat, harus kritisi. Meski diutarakan info itu oleh pihak kredibel," ujarnya.
"Semua pihak harus bisa mengambil pelajaran dari kasus itu. Jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh pelaku hoaks," sambungnya.
Lebih lanjut perihal penyebar informasi bohong, Taufik mengharapkan agar pelaku tak hanya diberi sanksi administrasi atau pidana. Melainkan juga sanksi tidak diberikan panggung.
"Sanksi tidak diberikan panggung bagi politisi yang terlibat menyebarkan informasi bohong merupakan hukuman ampuh. Lalu, bagi publik jangan diberikan ruang sebagai penyebar informasi dan untuk media ingatkan bahwa itu adalah bohong," pungkas Taufik.
Baca juga:
Ma'ruf Amin ingatkan MUI sudah keluarkan fatwa soal penyebaran hoaks di medsos
Jenguk ke Polda, dua putra Ratna Sarumpaet bawa beras merah
Tak datang, Amien Rais kembali dipanggil penyidik pekan depan
Pesan Luhut pada Teman Jokowi: Jangan hoaks, nanti kena mukanya dioperasi
Ratusan warga Makassar termakan kabar hoaks adopsi anak korban gempa Palu