'Jika Jokowi nyapres, angka golput akan berkurang'
Banyak calon pemilih yang tidak percaya dengan capres-capres muka lama.
Dalam setiap Pemilu, fenomena golongan putih (golput) atau tidak menggunakan hak suaranya selalu terjadi. Alasan mereka rata-rata tidak percaya atau kurang mengenal dengan figur capres yang ada.
Saat ini, figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) digadang-gadang untuk maju sebagai capres. Dengan tingkat popularitas dan elektabilitas Jokowi, diharapkan angka golput akan berkurang.
"Dengan fenomena saat ini, kalau Kokowi jadi capres, angka golput akan menurun dan berkurang," ujar Direktur Program Institut Demokrasi, Andi Gani di restoran Double Bay, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
Andi menilai, bahkan banyak pejabat yang mengikuti cara Jokowi dari pakaian hingga perilaku. "Sekarang pakai kemeja putih, para menteri pake kemeja putih. Jokowi jongkok, mereka ke pasar ikut Jokowi," katanya.
Sementara itu menurut Direktur Imparsial Al Araf, golput dalam konteks keyakinan politik, sangat tergantung dari figur calon yang ada. Naiknya Jokowi, bisa memberikan harapan masyarakat akan figur yang mereka kenal.
"Figur yang merakyat, wong ndeso, istilahnya rakyat itu Jokowi. Jadi kalau Kokowi dimajukan sebagai Pileg, saya rasa berimplikasi dua hal, angka golput tidak terlalu tinggi, dan kedua akan menjadi snowball effect bagi PDIP," katanya.