Jika poros ketiga terbentuk, PPP bakal ajak dukung Jokowi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku tak berencana mengalihkan dukungan Pilpres jika nantinya ada poros ketiga. Bahkan dia akan mengajak partai dalam poros tersebut untuk mendukung calon presiden yang diusung PPP, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku tak berencana mengalihkan dukungan Pilpres jika nantinya ada poros ketiga. Bahkan dia akan mengajak partai dalam poros tersebut untuk mendukung calon presiden yang diusung PPP, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Poros itu tidak kami tolak, tapi tentu kami kalau masuk ke situ ingin juga mengajak agar mengusung Pak Jokowi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Menurutnya hal yang tidak mungkin bagi PPP untuk mengalihkan dukungan dari Jokowi. Sebab, keputusan dukungan itu telah ditetapkan dalam Muktamar.
"Persoalannya kemudian kalau poros Islam ini dimaknai capresnya selain Pak Jokowi sulit bagi PPP, karena PPP sudah mendeklarasikan diri lewat forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar untuk mengusung Pak Jokowi," ungkapnya.
Meskipun tetap mengusung Jokowi, PPP masih membuka peluang bergabung dalam pencalonan calon wakil presiden untuk Jokowi. Hal itu, tambah anggota Komisi III ini, masih terbuka sangat lebar.
"Kalau cawapres memang PPP tidak pasang harga mati sampai sekarang, kami baru mengajukan kriteria saja tidak bicara orang," ungkapnya.
"Sehingga masih sangat terbuka termasuk dibicarakan oleh teman-teman partai politik lain yang berkeinginan membentuk poros Islam," tandasnya.
Diketahui, saat ini ada beberapa partai yang belum mendeklarasi dukungannya. Partai itu adalah PKB, PAN dan Demokrat.
Baca juga:
Wacana poros ketiga, Golkar & PPP tetapi setia pada Jokowi
5 Partai dukung Jokowi, Ketum PPP sebut sulit terbentuk poros ketiga
Nurhayati: Saya kira tidak ada yang keberatan dengan pembentukan poros ketiga
ICMI nilai Jimly, Din Syamsuddin, Mahfud MD layak dampingi Jokowi di 2019
Sekjen PPP sebut dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019 bukan harga mati