Jika tetap dipasangkan, Mega-Jokowi bakal kalah di Pilpres
Setiap pemimpin itu ada eranya masing-masing. Tentunya ini harus dibaca secara teliti dan cermat.
PDIP dikabarkan akan mengusung duet Megawati Soekarnoputri-Joko Widodo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2014 mendatang. Namun duet pasangan ini justru dinilai oleh Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro sebagai bentuk perlawanan terhadap kehendak rakyat yang selama ini mencuat.
"Pilpres itu kehendak rakyat dan tidak bisa dipaksakan," kata Zuhro saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24/12).
Zuhro mengatakan bahwa duet Mega-Jokowi sudah diprediksi dua bulan yang lalu. Selain itu PDIP memang dikenal sebagai partai yang tidak bisa lepas dari patronase Soekarno yang saat ini melalui Megawati.
Di sisi lain, bermunculan relawan-relawan yang mendukung Jokowi sebagai capres dibandingkan dengan Megawati. Jika PDIP tetap mengusung dan getol menduetkan Mega-Jokowi, Zuhro memprediksi pasangan ini akan kalah dengan capres-capres partai lainnya.
"Tahun 2009 contohnya, Megawati katanya diminati nyatanya tidak. Setiap pemimpin itu ada eranya masing-masing. Tentunya ini harus dibaca secara teliti dan cermat. Saya yakin di internal PDIP tidak menutup mata elektabilitas Jokowi yang tinggi atau duet Mega-Jokowi. Belum tentu ada jaminan Mega-Jokowi menang," tutupnya.