JK Sebut Jokowi Bebas Dari Sifat Nepotisme & Otoriter
JK mengungkapkan, kedua putra Jokowi tidak ada yang masuk dalam dunia politik. Pasalnya Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep malah memutuskan bisnis kuliner.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla mengatakan, negara akan jatuh jika memiliki pemimpin yang nepotisme dan otoriter. Tetapi, dia menjelaskan, sosok Joko Widodo tidak sama sekali memiliki sifat tersebut.
"Dia tidak otoriter, karena selalu semua hadir rapat kan demokratis itu kan juga di kabinet. Kedua, tidak ada keterlibatan keluarganya sama sekali dalam ekonomi dalam hal politik," katanya di Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia mengungkapkan, kedua putra Jokowi tidak ada yang masuk dalam dunia politik. Pasalnya Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep malah memutuskan bisnis kuliner.
"Sama sekali tidak ada nepotisme di sini, jadi kita bisa aman," jelasnya.
Politisi senior Golkar ini mencontohkan zaman kepemimpinan Presiden ke-2 Soeharto. Di mana kala itu Soeharto memiliki sifat otoriter dan nepotisme. Hal tersebut yang akhirnya membuat presiden yang memimpin selama 32 tahun itu jatuh.
"Kita Alhamdulillah, zaman Pak Harto juga jatuh karena apa? Otoriter dan nepotisme kan. Nah yang paling bersih dari situ, calon ini ya pak Jokowi. Kita harus arif melihatnya," tutup JK.
Baca juga:
Soal Propaganda Rusia, JK Sebut Jika Baik Dengarkan, Kalau Negatif Tak Usah
JK Tegaskan Jokowi Tak Pakai Konsultan Politik Asing
Sejumlah Jenderal Purnawirawan AU Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Waketum PAN Nilai Pernyataan Jokowi Soal Propaganda ala Rusia Bukan Menuding Prabowo
Demo di Kantor Gubernur Sumut, Buruh Sebut Jokowi Bohong, Nyatakan Dukung Prabowo
JK: Tak Pernah Pak Jokowi Menyerang Langsung, Hanya Menjawab dengan Keras