JK Tanggapi Survei Internal BPN Prabowo: Kenapa Enggak 100% Saja Sekalian
"Yang penting kerja keras. Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis, jangan. Pokoknya anggap saja semua fifty-fifty, supaya ada kerja keras," ujar JK.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla memaklumi elektabilitas Prabowo-Sandiaga mengungguli paslon 01 versi survei internal. Dia menilai BPN bisa menuliskan berapapun elektabilitas Prabowo-Sandiaga karena dilakukan secara internal.
"Namanya juga internal, mau 100 persen kek. Kenapa enggak sekalian saja," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (12/3).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
JK mengakui jarang membaca hasil survei. Sebab, menurutnya, yang terpenting adalah kedua kubu paslon bekerja keras untuk masyarakat.
"Yang penting kerja keras. Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis, jangan. Pokoknya anggap saja semua fifty-fifty, supaya ada kerja keras," ujar JK.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzhar Simanjutak mengungkap, hasil survei internal elektabilitas capres-cawapres yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut dia saat ini elektabilitas Prabowo-Sandi unggul 14 persen dari capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Hasil survei kita, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," kata Dahnil pada wartawan, Senin (11/3).
Dahnil yakin elektabilitas Prabowo-Sandi akan terus meningkat. Terutama pada saat pencoblosan 17 April 2019 mendatang. Namun sayang, Dahnil tak mau ungkap metodologi survei internalnya tersebut.
"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," ungkapnya.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini juga enggan ambil pusing terkait hasil survei lembaga lain. Dia yakin publik telah memiliki penilaian terhadap masing-masing capres-cawapres.
"Publik kita literasi demokrasinya sudah sangat tinggi, termasuk literasi terkait dengan trik dan intrik lembaga survei dengan 'tugas-tugasnya'," ucapnya.
Baca juga:
JK Akui Hoaks Bisa Turunkan Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Agum Gumelar Cerita Penculikan Aktivis, TKN Jokowi Tak Mau Ikut-Ikut
BPN Tuding Kubu Jokowi Siapkan Acara Besar Agar Tak Nonton Debat Cawapres
TKN Minta Masalah DPT Jangan Dipakai Untuk Mendelegitimasi Pemilu
Amien Rais Tuding Kubu 01 Masuk ke Desa Bagi-Bagi Sembako