Jokowi Ajak Pendukung ke TPS Pakai Baju Putih, Kubu Prabowo Nilai akan Picu Konflik
Jubir BPN Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean, menilai instruksi capres petahana Joko Widodo (Jokowi) mengajak pendukungnya mengenakan baju putih saat mencoblos nanti menabrak asas Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) Pemilu. Menurutnya, Jokowi tak memahami asas tersebut.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean, menilai instruksi capres petahana Joko Widodo (Jokowi) mengajak pendukungnya mengenakan baju putih saat mencoblos nanti menabrak asas Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) Pemilu. Menurutnya, Jokowi tak memahami asas tersebut.
"Apa yang disampaikan Jokowi untuk pemilihnya menggunakan baju putihnya nanti, pertama Jokowi tidak memahami asas pemilu yang harusnya berlangsung secara rahasia, bebas dan luber. Dengan menggunakan identitas tertentu maka asas rahasia itu gugur sudah, dan itu yang tidak dipahami oleh Jokowi," kata Ferdinand kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Kemudian, instruksi tersebut berpotensi menimbulkan konflik di TPS nanti. Ferdinand khawatir dua pendukung yang beda pilihan bisa bergesekan lantaran ada perbedaan yang mencolok melalui simbol baju.
"Nanti di TPS yang tidak baju putih melihat 'oh ini baju putih pendukung Jokowi', sebaliknya begitu tidak menggunakan baju putih pendukung Prabowo. Maka potensi konflik akan sangat mungkin terjadi di TPS, karena ada perbedaan yang mencolok di situ. Jadi ini yang tidak diketahui Jokowi bahwa dia telah menebar bibit konflik," tuturnya.
Politikus Partai Demokrat itu menduga, instruksi tersebut merupakan rancangan untuk membenarkan sebuah kecurangan. Menurutnya, selama ini publik mengetahui baju putih identik dengan pendukung Prabowo.
Dia mencontohkan, di sejumlah daerah seperti Solo dan Jakarta ada pendukung Prabowo dengan gerakan 'putihkan'. Apalagi, lanjut dia, baju putih identik dengan gerakan umat Islam 212 yang dinilai lebih memihak kepada oposisi.
"Karena 212 datang dengan baju putih di potret lah ini sebagai seperti pendukung Jokowi. Padahal bukan, nah mereka kemudian nanti akan menjadikan ini pembenaran loh itu di TPS ramai baju putih itu pendukung Jokowi," ucapnya.
"Padahal bukan, kemudian mereka bisa melakukan banyak kecurangan dalam perhitungan, ini bisa saja diperuntukkan untuk itu," tandas Ferdinand.
Sebelumnya, Jokowi mengajak pendukungnya mencoblos foto dirinya dan Ma'ruf Amin dalam kertas suara yang berpakaian putih. Dia juga meminta pendukungnya berbondong-bondong datang ke TPS dengan mengenakan pakaian putih.
"Jangan lupa, saya ingatkan tanggal 17 April itu kita pakai baju putih. Karena yang mau dicoblos nanti bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi, Selasa (26/3).
Baca juga:
Pegawai BUMN PTPN IV yang Kampanyekan Prabowo Dihukum 3 Bulan Penjara
Janji Sandi ke Warga Manokwari: Mau Tiket Murah? Harga Listrik Turun? Pilih Nomor 2
Nenek Inaq yang Dicium & Dipeluk Prabowo di NTB Minta Maaf Sampai Menangis
Panitia Akui Minta Fani Ramaikan Acara, Bukan Ajak Menikah Sandiaga Uno
Airlangga Geram, Kantongi Nama Pelaku Pengibar Bendera Golkar di Kampanye Prabowo
Bantah Bayar Rp 500 Ribu, BPN Prabowo Sebut Ada yang Manfaatkan Nenek Inaq