Jokowi ajak ulama dan santri di Banten awasi pilpres
Jokowi juga meminta para relawan untuk menangkal berita-berita negatif yang tidak benar
Calon Presiden Joko Widodo mengajak ulama, santri dan relawan menjadi pengawas Pilpres 9 Juli 2014. Terlebih dahulu mengajak memilih calon presiden nomor 2, kemudian mengamankan pilihan rakyat dengan menjadi bagian dari satgas anti pilpres curang.
"Datangi orang, ketuk pintu, sampaikan maksud yaitu mengajak memilih capres/cawapres nomor dua. Apa tanggapan mereka, catat. Kemudian ketuk lagi pintu lain," ujar Jokowi seusai buka puasa di Pondok Pesantren Al-Khairiyah Cilegon, Selasa (1/7).
Ribuan orang mengikuti acara yang sejak siang hari sudah penuh sesak. Ulama bukan hanya berasal dari Cilegon, tetapi dari seluruh Banten, seperti Pandeglang, Lebak, Saketi, Serang, Petir, Tangerang dan berbagai daerah lainnya.
Jokowi mengatakan, para ulama, santri dan relawan yang memang mendukung dirinya, agar menangkal berita-berita negatif yang tidak benar. Misalnya, ada berita seakan-akan Jokowi akan mengurangi tunjangan guru.
"Padahal tidak benar, sebab Jokowi-JK malah akan meningkatkan tunjangan guru. Mosok diturunkan, malah akan dinaikkan. Berita seperti ini perlu diluruskan," ujar Jokowi.
Pembukaan acara sempat tersendat, karena ribuan ulama-santri yang memadati aula pondok pesantren, berdiri, saling berlomba melihat Jokowi. Pembawa acara gagal menyuruh hadirin untuk duduk.
Dalam posisi hadirin yang masih berdiri, Jokowi memberi sambutan. Tetapi pelan-pelan Jokowi meminta hadirin untuk duduk dengan tertib, supaya bagian belakang pun bisa melihatnya. Ajaib, hadirin patuh pada perintah Jokowi, semua duduk, sehingga acara bisa dimulai.
Ketua Panitia Amin Napitupulu mengatakan, warga yang membludak untuk melihat Jokowi, adalah reaksi spontan masyarakat. "Kalau tidak kami batasi, bisa 50 ribuan. Terpaksa dibatasi, ulama yang dibawa Relawan Jokowi Bara JP pun, kami batasi hanya 200 orang," ujarnya.