Jokowi pamer kemeja kotak-kotak baru
Ada tambahan warna abu-abu dalam corak kemeja kotak-kotak terbaru yang dipakai Jokowi sekarang.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kemeja baru dengan motif kotak-kotak. Namun kemeja kali ini berbeda dengan saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012 saat maju bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bila pada saat Pilgub 2012 kemeja kotak-kotak lebih dominan dengan warna merah dan biru, dengan bentuk kotak-kotak besar. Pada saat ini kemeja yang dikenakan kotak-kotak lebih kecil, lalu warna yang nampak adalah merah, biru dan abu-abu.
Ketika dikonfirmasi apakah kemeja itu merupakan seragam baru Jokowi untuk kampanye sebagai calon presiden, dia hanya tertawa dan menjawab singkat.
"Nyoba aja. Nyoba kotak-kotak baru," jelasnya di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).
Ketika ditanyai mengapa pada kemeja yang baru tidak ada warna hijau, Jokowi malah berkilah dengan menyinggung koalisi yang belum terjadi dengan partai berwarna hijau. "Nanti biar dikomentari. Warnanya kurang. Kan belum sepakat," selorohnya.
Kemarin, Rabu (30/4), Jokowi mengungkapkan tidak ada masalah dengan rencana partainya berkoalisi dengan PPP. Walaupun Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tetap memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Jokowi mengungkapkan, percaya bila dukungan PPP nantinya akan ditujukan ke partainya. Namun, dia enggan turut campur dalam permasalahan internal partai yang masih terjadi d tubuh PPP.
"Itu kan ada mekanisme di partai. Itu bukan urusan saya. Bukan urusan kita. Urusan rumah tangga yang di sana dong," ujarnya di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, di Jalan Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta Pusat.
Kedekatan Jokowi dengan PPP dijalin melalui Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy (Romy). Dari sana pembicaraan untuk berkoalisi dimulai. Namun, Jokowi membantah bila disebut ada deal khusus antar keduanya. Karena pertemuan dengan Romy ini membicarakan kerjasama ke depan antar kedua partai ini dalam mengurus negara dan rakyat.
"Kok deal-dealan, enggak pernah dal dil dal dil kok," tutupnya.