Jokowi: Salah Besar Kalau Koalisi Ini Sudah Tidak Rukun, Keliru Gede Sekali
Jokowi meminta isu Megawati menolak jabatan tangan Paloh tidak besar-besarkan lagi.
Presiden Joko Widodo membantah internal koalisi partai pendukungnya tidak rukun. Dia menyatakan koalisinya tetap solid dan tak retak.
Dalam beberapa pekan belakangan, soliditas koalisi Jokowi disorot banyak pihak. Sejumlah pihak menilai koalisi Jokowi mulai goyah lantaran sejumlah peristiwa politik.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Sebut saja, momen ketika Megawati mengabaikan jabatan tangan Surya Paloh saat upacara pengambilan sumpah jabatan anggota DPR 2019-2024, 1 Oktober lalu. Kemudian terbaru, manuver Paloh menemui tokoh oposisi Presiden PKS Sohibul Iman. Hingga isu ada partai koalisi tak puas dengan jatah menteri dari Jokowi.
"Jadi salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja," kata Jokowi di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11).
Jokowi menilai momen kelewatan jabat tangan sudah biasa terjadi di antara pejabat atau tokoh politik. Oleh sebab itu, dia meminta isu Megawati menolak jabatan tangan Paloh tidak besar-besarkan lagi.
"Wong saya ini kalau pas nyalamin kadang-kadang tangan saya sudah ke sini, ada 2 yang kelewatan sering kok. Jangan dimasalahin hal kecil itu. negara ini butuh pemikiran besar, ide besar, gagasan besar untuk memakmurkan, dan sejahterakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Jokowi.
Paloh Kirim Intelijen
Saat berbicara di Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Paloh kembali menyinggung hal tersebut. Dia pun menegaskan hubungannya dengan Mega baik-baik saja.
"Kita sayang dengan tokoh-tokoh bangsa, sayang Pak Jokowi, sayang Pak Ma'ruf, Pak JK. Betapa saya masih sayang dengan Mbak Mega, jangan pernah ragukan itu," katanya.
"Ini penting sekali Mbak Mega enggak salaman dengan saya bisa rusak semua Indonesia," tambahnya.
Paloh mengaku setelah ramai soal itu mengirim utusan untuk mencari tahu apakah benar Mega marah.
"Saya coba kirim intelijen, investigasi apa betul Mbak Mega enggak salam saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja," tutupnya disambut riuh peserta Kongres.
(mdk/ray)