Jokowi telepon Duterte soal bantuan pasukan berantas ISIS di Marawi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Duterte memberi lampu hijau bahwa mereka membutuhkan bantuan militer dari Indonesia. Bantuan militer Indonesia dipandang penting guna menyelesaikan konflik di Marawi, Filipina.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkap, pada Rabu (21/6) malam Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo melalui telepon. Namun Pramono enggan membeberkan apa saja yang dibahas keduanya.
"Ada pembicaraan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Duterte semalam," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/6).
-
Apa yang dibahas Presiden Jokowi dan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan pertemuan Jokowi dengan Presiden Marcos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina, Selasa (9/1).
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Duterte memberi lampu hijau bahwa mereka membutuhkan bantuan militer dari Indonesia. Bantuan militer Indonesia dipandang penting guna menyelesaikan konflik di Marawi, Filipina.
"Presiden Duterte pun memberikan lampu hijau untuk mendapatkan bantuan dari negara lain. Tapi tentu ada mekanismenya kan," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku siap memberikan bantuan kepada Filipina. Namun, bantuan itu bisa diberikan ketika sudah mendapat keputusan kongres Filipina.
"Kalau Presiden Jokowi boleh (berikan bantuan) berarti Presiden Filipina boleh. Tapi kan enggak gampang sih itu kan perlu atas nama rakyat sana (Filipina), (berdasarkan) kongres," ujar Ryamizard.
Baca juga:
Filipina darurat militer, pertemuan tiga Menhan digelar di Manila
Filipina khawatir tak bisa bebaskan Marawi pada Idul Fitri
Mengantisipasi ISIS di Filipina menyusup ke Indonesia & Australia
Ini strategi Panglima Gatot cegah ISIS di Marawi masuk ke Indonesia
Pimpinan ISIS Filipina nikahi warga Bekasi & sempat tinggal 2 tahun
Panglima TNI tutup akses ISIS di Marawi masuk ke Indonesia