Kader Golkar Bakal Terus Desak Airlangga Gelar Rapat Pleno
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto hingga kini tak menggubris desakan pelaksanaan rapat pleno. Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, menyebut pihaknya bakal terus mendesak Airlangga bila desakan pleno tak digubris.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto hingga kini tak menggubris desakan pelaksanaan rapat pleno. Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, menyebut pihaknya bakal terus mendesak Airlangga bila desakan pleno tak digubris.
"Harus didesak terus agar ketua umum Golkar kembali pada jalur pengelolaan partai yang benar," kata Andi, kepada merdeka.com, Kamis (5/8).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Pada Rabu (4/8) kemarin, para kader yang ingin pleno dilaksanakan menggelar rapat tertutup di Hotel Sultan, Senayan. Andi yang hadir dalam rapat itu, menyebut bahwa kemarin merupakan rapat konsultasi sesama pengurus DPP yang selama ini putus komunikasi.
"Kita membicarakan soal perkembangan partai dan tukar pikiran mencari jalan keluar. Itu semua pengurus DPP yang jumlahnya lebih dari setengah jumlah pengurus," terangnya.
Andi menepis bila kader yang hadir dalam rapat hotel Sultan kemarin merupakan kubu Bambang Soesatyo, caketum Golkar pesaing Airlangga.
"Yang hadir kemarin enggak bisa di sebut kubu-kubuan, tapi lebih pada pengurus yang gelisah lihat perkembangan partai yang jauh lebih buruk dari periode-periode sebelumnya," ucapnya.
Andi menambahkan, pihaknya sedang merumuskan langkah strategis dalam waktu dekat bila desakan pleno tetap dicueki Airlangga.
"Sedang di rumuskan langkahnya," tandas Andi Sinulingga.
Baca juga:
Sejumlah Pengurus Golkar Wilayah Indonesia Timur Boikot Rapat Korbid di DPR
Airlangga Pilih Rapat Korbid di DPR, Pengurus Golkar Heran Tak di Kantor DPP
Ketua AMPG Beberkan Kepiawaian Airlangga Pimpin Golkar Selama 1,5 Tahun
Yorrys Tuding Airlangga Perlakukan Golkar Seperti Milik Pribadi
VIDEO: Kubu Bamsoet Unjuk Gigi Tabuh 'Genderang Perang' Jelang Munas
Golkar Memanas, Kubu Bamsoet Minta Airlangga Dkk Sikapi Persaingan Secara Santun