Kampanye Rabu Bersama Anies-Sandi incar pemilih pemuda
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memiliki konsep kampanye bersama setiap hari Rabu. Kampanye dinamai Rabu Bersama setiap pekannya menyasar kepada pemilih pemuda.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memiliki konsep kampanye bersama setiap hari Rabu. Kampanye dinamai Rabu Bersama setiap pekannya menyasar kepada pemilih pemuda.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, hasil survei internalnya menunjukkan sekitar 15 persen sampai 20 persen pemilih berasal dari kalangan anak muda. Lewat konsep kampanye Rabu Bersama, Sandiaga menilai cocok untuk menarik perhatian generasi muda.
"Posisi kami di sana tentu punya daya saing yang baik sekali dan program-program Rabu Bersama lebih cocok bagi kalangan muda karena dikemas kekininan dan penuh dengan gimmick," kata Sandiaga usai kampanye Rabu Bersama di Souverign Building, Jalan TB Simatupang, Cilandak Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Pria akrab disapa Bang Sandi itu memastikan dalam kampanye kreatif tersebut, materi kampanye disampaikan juga relevan dengan kebutuhan kalangan pemuda. Seperti program penciptaan 200.000 wirausahawan dan pendidikan.
"Jadi kami pastikan ada interaksi dan program yang diangkat jadi sangat relevan bagi kalangan muda. Itu sudah kami lakukan di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan hari di Jakarta Selatan," tutur Sandi.
Ditambahkan Sandi, isu lapangan pekerjaan menjadi hal ditawarkan kepada audiensnya karena kalangan muda merupakan generasi penerus. Salah satunya Sandi menawarkan program One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE).
Dalam sesi tanya jawab pun tadi dikatakan Sandi ada pemuda yang bertanya tentang cara membuka lapangan pekerjaan di Jakarta. Audiens yang bernama Faruk itu pun tampak mengkritisi program yang ditawarkan paslon nomor urut 3 tersebut.
"Tadi ada Faruk yang bertanya cara menciptakn lapangan kerja. Lapangan kerja seperti apa dan bagaimana itu yang bagus?," kata Sandi.
"Kita menciptakan sektornya ada, perdagangan, sektor yang berkaitan barang-barang konsumsi, sektor yang kita lihat minim pengusahanya," sambung Sandi.
Sandi juga menilai minta pemuda terhadap dunia bisnis sangat banyak. Hanya saja tidak ada yang mendampingi anak.muda dalam menjalani bisnisnya.
"(Minat pemuda untuk berwirausaha) sangat tinggi, problemanya bukan wirausaha tapi pendampingan tidak ada, lahan sudah tidak ada zonasinya, sudah kita bisa lihat terganjal perizinan, modal. Ini akan diselesaikan dengan program OKOCE," terang Sandi.
Tak hanya itu masalah pendidikan bagi wirausahawan juga menjadi hal yang tak bisa dipisahkan. Sebab adanya pendidikan sebagai bahan untuk memastikan bursa kerja (job market). "Kita haru ciptakan sistem pendidikan untuk warga Jakarta untuk memastikan untuk siap job market," tutup Sandi.