Kedekatan Megawati dengan Ahok bisa bikin koalisi kekeluargaan goyah
Beban berat 7 partai itu dianggap bisa menjadi celah buat 3 partai pendukung Ahok.
Politisi Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan dengan berbagai dinamika yang kerap terjadi di pentas politik, dirinya memastikan jika koalisi Hanura-Golkar-NasDem dalam Pilkada DKI akan lebih solid dibanding Koalisi Kekeluargaan. Sebab, Dadang menilai koalisi yang berisi PDIP, PKB, PPP, PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat itu akan banyak menghadapi masalah, akibat banyaknya partai-partai pendukung yang menjadi peserta koalisi tersebut.
Terlebih, faktor kedekatan antara Ahok dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Koalisi Kekeluargaan menjadi rentan saat diuji kekompakannya.
"Karena ada faktor kedekatan Bu Mega dengan Ahok. Demikian juga Ahok dengan keluarga PDIP sudah dekat. Jadi, sebenarnya yang goyang itu sebelah sana," kata Dadang saat dihubungi, Rabu (10/8).
Untuk itu, dirinya berharap jika beban berat Koalisi Kekeluargaan dengan sejumlah kepentingan dari 7 partai di dalamnya itu justru akan menguntungkan 3 partai yang mendukung Ahok di Pilkada 2017 mendatang.
"Kita berharap 'goyang-goyangan' itu akan berdampak baik bagi kita. Jadi yang sebelah sana bisa goyang-goyang ketimbang sebelah sini," pungkasnya.
Apalagi, bisa saja koalisi 7 partai itu gembos di tengah jalan. "Ya ini kan politik dinamis. Belum tentu 7 partai ini bersatu terus. Yang goyang itu bukan yang tiga ini, tapi justru yang goyang adalah Koalisi Kekeluargaan. Semakin banyak partai, semakin sulit terkendali,"
"Semakin banyak kepentingan yang dibawa, maka potensi 'goyang-goyang' lebih besar koalisi kekeluargaan ketimbang kita," ujarnya menambahkan.