Kiprah 3 jenderal partai beringin
Kiprah 3 jenderal partai beringin. Idrus bersyukur ada seorang purnawirawan Jenderal TNI dan purnawirawan Jenderal Polri dalam kepengurusan yang baru. Dia berharap, semakin banyak jenderal-jenderal TNI yang berminat masuk Partai Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memutuskan untuk merombak struktur kepengurusan partai beringin. Ada dua nama politikus Golkar beken yang disebut digusur dari kepengurusan.
Dia adalah Yorrys Raweyai yang dicopot dari koordinator Polhukam Golkar. Kemudian Azis Syamsuddin yang diganti dari posisi ketua bidang desentralisasi dan otonomi daerah.
Menariknya, dua nama ini digantikan oleh jenderal purnawirawan dari TNI dan Polri. Dia adalah Letjen (purn) Eko Wiratmoko dan Irjen (purn) Benny Mamoto.
Dengan dua posisi baru yang dijabat Eko dan Benny, total ada tiga setidaknya jenderal yang mengisi pos pengurus Golkar. Satu lagi, Mantan Danjen Kopassus Letjen (purn) Haji Lodewijk Freidrich.
"Sejarah Golkar tahun 1964, dulu Golkar ini didirikan oleh tokoh-tokoh dari TNI. Ini sejarahnya gitu. Jadi kalau ada jenderal masuk Golkar itu berarti kembali ke khittah," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10).
Idrus bersyukur ada seorang purnawirawan Jenderal TNI dan purnawirawan Jenderal Polri dalam kepengurusan yang baru. Dia berharap, semakin banyak jenderal-jenderal TNI yang berminat masuk Partai Golkar.
"Karena memang dulu Golkar ini didirikan oleh tokoh-tokoh TNI. Jadi kalau ada yang mau masuk jangan hanya 2 dan 3 tapi masuk lagi saja yang banyak," tandasnya.
Seperti apa kiprah tiga jenderal tersebut selama menjabat di TNI dan Polri? Berikut dihimpun merdeka.com, Selasa (10/10):
Eko Wiratmoko
Letnan Jenderal TNI (Purn) Eko Wiratmoko lahir di Jakarta, 18 Oktober 1958. Dia adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang punya pengalaman lama di kesatuan Komando Pasukan Khusus.
Dikutip dari laman wikipedia, saat ini, berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/751/IX/2015 tanggal 16 September 2016. Dia menjadi Staf Khussus Kasad (dalam rangka purna tugas).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
eko wiratmoko ©2017 Merdeka.com/wikipedia
Eko merupakan lulusan Akmil tahun 1982 dan tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia pernah menjadi Komandan Pusat Intelijen Angkatan Darat (Danpusintelad).
Dia kemudian menjabat Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat (Aspam Kasad), Panglima Kodam XVI/Pattimura (Pangdam XVI/Pattimura) dan Panglima Kodam V/Brawijaya (Pangdam V/Brawijaya) dan ia diangkat sebagai Sesmenko Polhukam.
Benny Mamoto
Nama lengkapnya adalah Benny Josua Mamoto. Dia lahir di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, pada 7 Juni 1955.
Benny adalah seorang jenderal Polri Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional. Dalam kariernya di Polri, ia berhasil mencapai jenjang kepangkatan inspektur jenderal.
Benny Mamoto Merdeka.com/Arie Basuki
Dikutip dari laman wikipedia, selama kariernya, Benny banyak ditugaskan di bidang reserse. Antara lain, Ka Unit I/Keamanan negara-Separatis, Dit I Bareskrim Polri pada 2001.
Benny juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri tahun 2006. Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia tahun 2007- 2009 dan Direktur BNN tahun 2009 – 2012 dengan pangkat Brigadir Jenderal. Karirnya berakhir saat menjadi Deputi Pemberantasan Narkotika BNN dengan pangkat Inspektur Jenderal tahun 2012-2013.
Lodewijk Freidrich Paulus
Lodewijk Freidrich Paulus lahir di Manado, 27 Juli 1957. Dia adalah mantan perwira tinggi militer Indonesia yang berasal dari TNI Angkatan Darat.
Lodewijk pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus ke-24 menjabat pada 4 Desember 2009 menggantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo. Lodewijk menjabat sebagai Danjen Kopassus hingga 8 September 2011, ia digantikan oleh Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya.
Lodewijk Freidrich Paulus ©2017 Merdeka.com/wikipedia
Setelah itu, dia kemudian menjadi Pangdam I/Bukit Barisan dari September 2011 hingga Juni 2013. Jabatan terakhir Lodewijk sebelum pensiun adalah Dankodiklat TNI-AD, menjabat dari Juni 2013 hingga Juli 2015.
Baca juga:
Roem Kono akui Setnov hadiri pertemuan Ketua DPD I Golkar di Dharmawangsa
Mantan jenderal TNI jadi pengurus, Golkar kembali ke khittah
Setnov umumkan perubahan struktur DPP Golkar dalam dua hari ke depan
Golkar diminta didik kadernya yang jadi kepala daerah
Golkar belum bahas sanksi dan nasib Aditya Moha setelah ditangkap KPK
Anomali merosotnya elektabilitas partai pendukung Jokowi
Azis Syamsuddin tak masalah dicopot dari pengurus DPP Golkar