Komisi I harap Jokowi tak grasak-grusuk soal pergantian Panglima TNI
Komisi I harap Jokowi tak grasak-grusuk soal pergantian Panglima TNI. Wakil Ketua komisi I DPR Meutya Hafid pun menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Joko Widodo terkait pergantian Panglima TNI itu. Tetapi dia menegaskan pergantian pemimpin pertahanan negara tak boleh tergesa-gesa.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo akan segera memasuki masa pensiun pada bulan Maret 2018 mendatang. Namun belum diketahui siapa pengganti Gatot untuk menjadi Panglima TNI.
Wakil Ketua komisi I DPR Meutya Hafid pun menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Joko Widodo terkait pergantian Panglima TNI itu. Tetapi dia menegaskan pergantian pemimpin pertahanan negara tak boleh tergesa-gesa.
"Kalau saya serahkan sepenuhnya kepada Presiden ya karena beliau yang paling tahu kapan yang paling tepat pergantiannya jadi ini urusan pertahanan negara tidak boleh grasak-grusuk," kata Meutya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Menurutnya dia, pergantian Panglima juga tidak boleh terlalu lambat atau terlalu cepat. Sebab itulah, dia merasa di masa sekarang ini inisiatif dari Jokowi sangat diperlukan untuk memilih pengganti Jenderal Gatot.
"Silakan Pak Presiden menimbang waktu yang paling tepat dengan situasi kondisi politik dan juga negara saat ini. Inisiatif beliau lah yang memutuskan siapa yang paling tepat," ungkapnya.
Meutya juga belum mengetahui terkait nama-nama usulan pengganti Gatot. Hal itu masih harus ia pastikan lebih lanjut mengingat para anggota DPR baru saja memasuki hari pertama masa sidang setelah menjalani reses selama lebih dari dua minggu itu.
"Oh belum (lihat apakah ada daftar nama pengganti Gatot yang masuk ke komisi I). Saya belum cek karena hari ini baru masuk, saya belum ke bawah tetapi setahu saya belum," ucapnya.