Kubu Agung ajak munas bersama, Ical ngotot gelar rapimnas
Sikap bergabung dengan pemerintah hanya bisa disepakati dalam Munas.
Kepengurusan Golkar hasil Munas Bali, hari ini Sabtu (23/1) akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Sejumlah isu akan dibahas termasuk peluang untuk menggelar munas seperti yang diputuskan Mahkamah Partai Golkar. Sementara kubu Agung Laksono, berkali-kali mendesak agar segera menggelar munas ketimbang rapimnas.
Ketua DPP kubu Agung Laksono, Ace Hasan Syadzily menegaskan tak ada dasar hukum yang kuat bagi kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk menggelar Rapimnas. Sebab partai berlambang beringin tersebut tak memiliki struktur pengurus yang disahkan Menkum HAM.
"Menurut saya, lebih baik ikuti saja perintah Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang telah membentuk Tim Transisi yang dipimpin Pak Jusuf Kalla. Bahas dalam Tim Transisi ini tentang langkah-langkah penyelamatan Partai Golkar yang bermuara pada pelaksanaan munas bersama," kata Ace saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/1).
"Sudahlah, takkan ada habisnya jika argumen hukum selalu dikedepankan dalam penyelesaian kisruh partai ini. Jika alasannya menunggu kasasi Gugatan Jakarta Utara, semua orang juga tahu bahwa kasus yang ditanganinya terkait dengan perdata. Sebaiknya, hormati keputusan MPG. Duduk bersama dengan Tim Transisi yang dipimpin Pak Jusuf Kalla," imbuhnya.
Ace juga menegaskan bahwa tak perlu gelar Rapimnas jika hanya untuk menyatakan sikap mendukung pemerintah. Menurutnya sikap bergabung dengan pemerintah itu hanya bisa disepakati dalam Munas.
"Jadi tidak perlu ada Rapimnas. Apalagi Rapimnasnya sudah dapat ditebak bertujuan menghasilkan keputusan memberikan dukungan kepada pemerintah. Padahal soal dukungan pemerintah yang dilakukan kubu ARB tidak bisa diputuskan dalam Rapimnas tapi harus setingkat Munas. Karena dulu Munas Bali yang mengeluarkan keputusan berada di KMP," tuturnya.
Sementara Agung Laksono mengajak Ical untuk mempersiapkan munas bersama dengan membahasnya di tim transisi.
"Kita ingin selenggarakan munas bersama, kita ingin acaranya demokratis, terbuka, transparan sesuai AD ART, dan patuh aturan. Apapun hasilnya kita akan ikhlas, legowo, menerima," kata Agung saat jumpa pers terkait rencana penyelenggaraan Munas Partai Golkar di Jalan Cipinang Cempedak ll No 23 Polonia, Jakarta Timur, Jumat (22/1).
Agung mengungkapkan dengan adanya munas diharapkan bisa memperkuat perolehan suara pada Pilkada 2017.
"Sebentar lagi kan Pilkada 2017. Biasanya Golkar perolehan suaranya posisi ke 2-3, sekarang terperosok di nomor 6," keluhnya.
Ajakan dari kubu Munas Ancol itu ditanggapi dingin kubu Ical. Ketua Pelaksana Rapimnas Golkar Bambang Soesatyo menjelaskan, persiapan sudah rampung dan Rapimnas akan berlangsung selama tiga hari 23-25 Januari 2016 di JCC, Jakarta.
Rapimnas akan dibuka pada tanggal 23 Januari 2016 pukul 19.00 WIB dan akan dihadiri oleh dua ribu kader Partai Golkar dari seluruh Indonesia. "Acara ini akan dihadiri massa kader Golkar dari delapan penjuru mata angin, Kosgoro, Soksi, MKGR, HMPG, AMPI dan unsur-unsur lainnya," ucap Bambang Soesatyo di Foyer Hall A JCC, Senayan, Jumat (22/1) malam.
Bamsoet berharap, Rapimnas yang akan berlangsung kelak merupakan ajang rekonsiliasi serta momen persatuan Partai Golkar dari semua kubu dan pihak.
Selain itu, menurut Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham, Partai Golkar mengedepankan pikiran sebagai bentuk dedikasi untuk kesejahteraan rakyat.
"Rapimnas merupakan momentum konsolidasi menyeluruh. Rapimnas akan dijadikan standing point kajian sistem ketatanegaraan kita," pungkas Idrus.