Kubu Bamsoet: Aklamasi Tak Dicegah, Airlangga Jadi Ketum Golkar Seumur Hidup
Kubu Airlangga Hartarto ingin pemilihan caketum di Munas Golkar berjalan musyawarah mufakat. Loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet), Viktus Murin, menyebut, musyawarah mufakat sama dengan calon tunggal untuk aklamasi.
Kubu Airlangga Hartarto ingin pemilihan caketum di Munas Golkar berjalan musyawarah mufakat. Loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet), Viktus Murin, menyebut, musyawarah mufakat sama dengan calon tunggal untuk aklamasi.
"Kami memberi warning kepada ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto beserta para loyalis dan followersnya, kami memberikan warning jangan mempersempit makna musyawarah mufakat. Itu adalah makna calon tunggal untuk aklamasi," ujar Viktus Murin di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/11).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Kubu Bamsoet ingin di Munas nanti melalui mekanisme voting atau pemungutan suara. Sebab, voting suara juga adalah bagian dari proses musyawarah mufakat.
"Dalam pemilihan orang, dalam konteks leader, pemimpin, sangat harus pemungutan suara, itu empirisnya begitu tidak dapat dihindari. Jadi jangan sekali kali mempersempit makna musyawarah mufakat. Itu sama dengan aklamasi atau calon tunggal," ujarnya.
Dorong Voting
Senada dengan Viktus, Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga ingin pemungutan suara dilakukan di Munas. Dia pun ingin dibukanya pendaftaran diri untuk caketum Golkar.
"Kita ingin ada voting, kita ingin ada penjaringan bakal calon dan dibuka. Kalau tidak ada yang mendaftarkan diri, selesai maka tidak ada aklamasi. Aklamasi juga bukan tabu," ucapnya.
"Kalau ini tidak kita cegah, maka Pak Airlangga itu bisa jadi ketua seumur hidup. Karena besok akan dia ulangi lagi cara-cara seperti itu," sambungnya.
Menurut Jubir Bamsoet ini, pemilihan aklamasi harus memenuhi dua syarat. Pertama tidak ada calon, kedua ada calon tapi calon tersebut menempuh cara musyawarah mufakat.
Namun, kandidat yang maju sekarang ada tiga nama di luar Airlangga. Artinya, keinginan pemilihan aklamasi jauh dari harapan dan keinginan Airlangga.
"Karena sudah pasti ada calon lain. Terus musyawarah mufakat itu bukan barang haram, tapi aklamasi menjadi haram apabila tidak memenuhi syarat tadi. Tidak ada calon, artinya calon tunggal ataupun calon-calon sudah menempuh cara-cara mufakat," ujarnya.
(mdk/rnd)