Kubu Jokowi Klaim Tak Pernah Dorong La Nyalla Akui Sebar Isu Jokowi PKI
Anggota Dewan Penasihat Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin M Romahurmuziy (Rommy) menegaskan pihaknya tidak pernah mendorong eks Politikus Partai Gerindra La Nyalla Mahmud Mattaliti untuk mengaku pernah menyebarkan isu Jokowi PKI.
Anggota Dewan Penasihat Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Joko Widodo-Ma'ruf Amin M Romahurmuziy (Rommy) menegaskan pihaknya tidak pernah mendorong eks Politikus Partai Gerindra La Nyalla Mahmud Mattaliti untuk mengaku pernah menyebarkan isu Jokowi PKI. Pengakuan itu, kata Rommy, adalah inisiatif dari La Nyalla sendiri.
"Pada prinsipnya kita tidak dalam posisi mendorong Nyalla melakukan demikian. Soal Nyalla kemudian mengumumkan sendiri itu adalah inisiatif dia," Kata Rommy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Rommy juga menyambut baik sikap La Nyalla yang mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. Dia menilai La Nyalla adalah sosok yang militan dalam mendukung seseorang.
"Pengaruh La Nyalla ya bisa ditakar dari partai yang pernah dia pimpin. Tetapi kalau kita lihat La Nyalla ini kan punya militansi ketika dia memberikan dukungan," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai hal itu terlihat dari sikap La Nyalla saat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu 2014 lalu. Kata Rommy, kala itu La Nyalla sangat militan menyebarkan berita Jokowi PKI.
"Ketika Nyalla yang jelas-jelas dulu jadi pendukung fanatik Prabowo tetapi kemudian dikecewakan di dalam Pilkada Jatim dan akhirnya berbalik dukung Pak Jokowi saya kira apa yang disampaikan Nyalla ini memberi kekuatan moril kepada siapapun yang masih memviralkan Pak Jokowi komunis," ucapnya.
Diketahui, sebelum menyatakan dukungannya, La Nyalla meminta maaf terlebih dahulu atas ulahnya menyebar isu Jokowi PKI.
"Saya minta maaf karena pernah ikut menyebarkan informasi-informasi negatif, termasuk isu-isu Jokowi keturunan dan pendukung PKI saat Pilpres yang lalu," kata La Nyalla kepada wartawan di Surabayaseperti dikutip Antara, Minggu (28/10).
La Nyalla menjelaskan sikapnya saat menjadi oposan sekaligus meminta maaf karena telah terlibat dalam menyebarkan opini negatif terhadap sosok Jokowi pada saat Pilpres 2014 silam.
Setelah mendengar klarifikasi dan permintaan maafnya, kata La Nyalla, Jokowi mengaku sudah tidak menanggapi fitnah-fitnah seperti itu.
"Sudahlah Bang Nyalla, saya sudah tidak menanggapi lagi fitnah-fitnah seperti itu, kata Jokowi ditirukan La Nyalla.
Di akhir pertemuan, Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan La Nyalla. Bahkan sempat membaca berita seputar tekad La Nyalla, yang juga calon anggota DPD RI itu untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura dalam Pilpres 2019.
Baca juga:
Sekjen NasDem: Banyak Kader Demokrat yang Dukung Jokowi
PDIP Ragu Prabowo-Sandiaga Bisa Dapat 50 Persen Suara di Jateng
PAN: Kader di Sumsel yang Dukung Jokowi Cari Manfaat Pribadi
Isu Jokowi Anti-Islam Masih Kuat di Sejumlah Daerah Jabar
Tim Kampanye Minta La Nyalla Luruskan Soal Hoaks Jokowi PKI dan Non Muslim