Kubu Jokowi Pandang Sebelah Mata 'SBY Effect'
Koalisi Jokowi-Ma'ruf tak melihat pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepuluh tahun memimpin Indonesia sebagai ancaman dalam Pilpres 2019. SBY saat ini tengah bersiap keliling Indonesia untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Koalisi Jokowi-Ma'ruf tak melihat pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepuluh tahun memimpin Indonesia sebagai ancaman dalam Pilpres 2019. SBY saat ini tengah bersiap keliling Indonesia untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Bukan tanpa sebab koalisi Jokowi memandang sebelah mata sang ketua umum Partai Demokrat tersebut. Pilkada DKI 2017 misalnya, SBY dianggap telah gagal memenangkan anak sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, AHY sudah rela keluar dari kesatuan TNI demi terjun ke dunia politik.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
"Kita lihat saja di Pilkada Jakarta saja pak SBY anaknya kalah. Apakah itu menandakan taji Pak SBY tidak tajam atau tidak bertaji lagi," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
SBY berencana kembali melakukan tur keliling Indonesia pada Januari 2019 ini. SBY akan menjelajah pulau Sumatera untuk memenangkan Demokrat sekaligus Prabowo-Sandiaga dalam Pemilu serentak 2019.
"SBY akan turun lagi ke Jabar dan Jatim lalu tour politik Toba-Seulawah melintasi 22 Kabupaten di Sumatera Utara ke Aceh lalu Februari masuk ke Kepri dan Sumbar dan seterusnya," kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/1) kemarin.
Hinca menekankan, Demokrat dan SBY punya strategi sendiri dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Dia menjamin, strategi Demokrat dan koalisi Prabowo-Sandiaga akan beriringan yang tujuannya memenangkan Pemilu serentak 2019.
Salah satu caranya, akar rumput kader Demokrat langsung mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. Hal itu dilakukan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat di daerah-daerah.
"Kami punya cara dan strategi sendiri, seperti di Riau ya otomatis begitu. Kami gerakkan lewat para kader Demokrat dan pertemuan dengan publik di daerah-daerah," tutup Hinca.
Strategi SBY dan Demokrat ini nyatanya tak buat petahana gentar. Malahan, SBY kembali dicibir. Sudah tak lagi memiliki effect kuat. Terbukti, saat Pemilu 2014, Demokrat malah menjadi nomor empat.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai, SBY tak bakal memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno. Dia berkaca pada perolehan Partai Demokrat 2014.
Pada 2014, suara partai berlambang bintang mercy itu hanya meraup 10,19 persen. Turun hampir setengahnya dari sebesar 20,85 persen saat menjadi pemenang Pemilu di 2009.
"Kita lihat 2014 itu, terlihat elektabilitas Demokrat ambruk artinya kinerja SBY sebelum 2014, 5 tahun lalu tidak memuaskan masyarakat, terbukti Demokrat ambruk jatuh dari 2009," kata Arya.
Baca juga:
Antasari Soal Kasus Novel Baswedan: Masalah Saya Aja 8 Tahun Selesai
Timses Percaya Diri Jokowi-Ma'ruf Unggul dalam Debat Lawan Prabowo-Sandiaga
Prabowo-Sandiaga Janji Bangun Infrastruktur Pedesaan Tanpa Utang
Jawaban Kubu Prabowo Saat Diperingatkan Mantan Jenderal TNI Moeldoko
Tim Jokowi Klaim Srikandi Indonesia Bisa Kalahkan Komunitas Emak-emak
Timses Jokowi-Ma'ruf Duga Pembuat Hoaks Surat Suara Tercoblos Lebih dari Satu
Berebut Suara, Perang di Udara