Kubu Jokowi ragu keberadaan Gus Irfan dongkrak elektabilitas Prabowo-Sandi
Menurutnya, kebanyakan tokoh NU sudah berada di kubu Jokowi-Ma'ruf. Mulai dari Yenny Wahid hingga Gus Ipang Wahid.
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menggaet cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN). Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Sandiaga di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/11).
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai kebedaraan Gus Irfan tidak akan berpengaruh signifikan bagi elektabilitas Prabowo-Sandi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
"Ya saya kira tidak akan memberi pengaruh yang besar atau signifikan," kata Karding saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/11).
Menurutnya, kebanyakan tokoh NU sudah berada di kubu Jokowi-Ma'ruf. Mulai dari Yenny Wahid hingga Gus Ipang Wahid.
"Kemudian Gus Ipang dan keluarga besar kemudian Mas Muhaimin lalu Pak Rommy Ketua Umum PPP. Itu semua bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Dan yang memiliki pengaruh-pengaruh yang kuat dan teruji di masyarakat," ungkapnya.
Karding menambahkan, pihak yang tidak biasa turun ke masyakarat tidak akan bisa mempengaruhi pilihan di Pilpres 2019. Terlebih lagi, saat Jokowi sudah meminang Ma'ruf Amin yang merupakan mantan petinggi NU sebagai cawapres.
"Sehingga saya kira warga NU lebih melihat tokoh-tokoh itu. Selain memang juga NU sendiri secara institusional mendorong Kiai Mar'uf jadi Wakil Presiden," ujarnya.
"Yang lain masih banyak keluarga yang ini tapi tidak banyak berkecimpung di bidang kemasyarakatan sehingga tentu pengaruhnya tidak akan terlalu besar," ucapnya.
Baca juga:
Kubu Jokowi soal koalisi Prabowo: Pijakan dasar dalam politik mereka semakin terlihat
Cucu pendiri NU gabung Prabowo, Kubu Jokowi bilang 'kita ada Yenny Wahid'
Pukul 15.00 WIB, Bawaslu panggil Sri Mulyani dan Luhut Pandjaitan
Sandiaga akan kunjungi Palu, kubu Jokowi bilang 'bagus tapi telat'
Kubu Jokowi sarankan Sandiaga bicara OK Oce ketimbang tempe