Kubu Jokowi Yakin Pemilu Jurdil, Kalau Curang Pasti Ketahuan
"Faktanya, tidak ada kecurangan dari tahapan penghitungan suara Pilpres secara berjenjang. Sebab pihak tertentu yang bermaksud curang, dipastikan akan ketahuan. Kenapa? Karena semua mata memantau dan mengawasi setiap proses," kata Umbas.
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Amin) bersama Tim di daerah termasuk Relawan telah menerima laporan hasil pleno penghitungan suara Pilpres 2019 tingkat kabupaten/kota. Seluruh proses rekapitulasi dinilai berlangsung transparan, akuntabel, jurdil dan demokratis.
Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin Michael Umbas mengatakan, setiap KPU dan Bawaslu kabupaten/kota, bahkan turut mengundang langsung tokoh masyarakat, agama, dan unsur-unsur Muspida setempat. Artinya, kata dia, tidak hanya saksi partai maupun saksi dari pasangan 01 dan 02 yang mengikuti pleno.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Faktanya, tidak ada kecurangan dari tahapan penghitungan suara Pilpres secara berjenjang. Sebab pihak tertentu yang bermaksud curang, dipastikan akan ketahuan. Kenapa? Karena semua mata memantau dan mengawasi setiap proses. Media juga ikut memberitakan," jelas Umbas kepada wartawan, Sabtu (10/5).
Atas dasar itu, kata Umbas lagi, tudingan curang untuk kesekian kalinya adalah fitnah tak berdasar. Jelas bagian dari kebohongan serta sama sekali tidak berbasis fakta. Drama tak bermutu.
"Kami melihat ada penggiringan opini bahwa kecurangan secara TSM (terstruktur, sistematis, masif) terjadi saat Pilpres. Sekali lagi, fakta harus dijadikan acuan bersama. Sekarang pleno kabupaten/kota hampir rampung. Sama sekali tak ada temuan TSM," tegas Umbas.
Dia pun mengajak hentikan segala halusinasi yang dipaksa menjadi hal rasional untuk mengelabui publik. Hampir dalam setiap pleno rekapitulasi, tokoh-tokoh agama dan masyarakat justru memuji dan mengapresiasi Pilpres 2019 yang transparan.
"Semua bisa akses data dan rekapitulasi suara. Ini bukti nyata transparansi. Kebenaran tentu saja akan berdiri tegak, tak peduli seberapa kuat kalian mengguncangkannya," tutup dia.
Baca juga:
Minus Kuala Lumpur, KPU Selesai Rekapitulasi Suara di Luar Negeri
Megawati: Kalah Menang Biasa, Jangan Lakukan Hal yang Inkonstitusional
Pleno Rekapitulasi Suara, KPU Kaltim Dibikin Repot Perbaiki Kesalahan Kabupaten/Kota
Besok, BPN Prabowo Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu ke Bawaslu
Gerindra Kumpulkan Tanda Tangan Pembentukan Pansus Pemilu
Ini Tanggapan Wiranto dan KPU atas Aksi Demo yang Digagas Kivlan Zen
Cerita Ketua KPPS di Makassar Terpaksa Pinjam Uang Bayar Honor Anggota dan Linmas