Kubu Prabowo: Banyak Hal Harus Diperbaiki Dalam Menghadapi Bencana
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso mendesak pendidikan mitigasi bencana segera diterapkan. Hal ini guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi saat bencana alam terjadi.
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso mendesak pendidikan mitigasi bencana segera diterapkan. Hal ini guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi saat bencana alam terjadi.
"Pendidikan khusus ini harus diperbanyak yang setahu saya di Universitas Pertahanan sudah ada disaster management, jadi di daerah-daerah lain saya kira masih perlu ya," kata Djoko dalam bincang santai di Kopi Bos, Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana Prabowo mendarat saat tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang menjadi atensi khusus Prabowo Subianto dalam konteks pangan? Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
-
Bagaimana Projo Sumbar akan mendukung Prabowo? Untuk Projo sendiri hanya tinggal menunggu arahan dari Jokowi untuk segera merapat ke Prabowo Subianto. "Kalo Projo, pasti akan mengarah ke Prabowo juga lambat laun," pungkasnya.
Djoko kemudian membandingkan mitigasi bencana di Indonesia dengan Jepang. Menurut dia, Negeri Sakura sudah sangat siap menghadapi bencana alam seperti gempa dan tsunami, lantaran pendidikan bencana sudah diterapkan sedari dini.
"Kalau di Jepang sudah ada, kalau ada gempa bagaimana harus masuk di bawah kolong meja, kalau tsunami larinya kemana, jadi masyarakat juga harus dididik mengantisipasi," jelas dia.
Djoko mengakui banyak hal yang harus diperbaiki dalam early warning system (EWS) di Indonesia, ke depannya.
"Ya kesiapsiagaannya banyak. Memang banyak hal kita harus perbaikilah untuk meningkatkan kualitas kemampuan kita menghadapi bencana," pungkas Djoko.
Sebelumnya, desakan senada terhadap mitigasi bencana juga disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bencana alam. Selain mitigasi Jokowi juga menekankan soal EWS sebagai pengingat pencegahan bencana
"Ke depan saya sudah perintahkan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) untuk membeli alat deteksi, early warning system yang bisa memberikan peringatan secara dini ke masyarakat," kata Jokowi saat menyambangi Pandeglang.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jadi korban tsunami banten, kembaran ifan seventeen: kayak main bowling
Nilai Pertanggungan Asuransi Wilayah Bibir Pantai Banten Rp 15,891 T
Onel, Bocah 7 Tahun Selamat dari Tsunami Banten Berkat Sepotong Kayu
PUPR: Ada Sekitar 600 Rumah di Banten dan Lampung yang Harus Diperbaiki
Kajian BMKG: Tsunami Selat Sunda Akibat Longsor 64 Hektar Gunung Krakatau
Mensos Pastikan Seluruh Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda Sudah Bisa Diakses
Pemerintah Sebut Tidak Ada Industri Terdampak Tsunami Selat Sunda