Kunjungi Ponpes Al Falah Nagreg, Ridwan Kamil diminta perluas program Syiar Islam
Sepulang dari ibadah umrah di Mekkah, Ridwan Kamil kembali tancap gas melakukan serangkaian kegiatan di masa Pilgub Jawa Barat. Salah satunya, menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan Tafaruqan Santri di Pondok Pesantren Al Falah, Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (4/6)
Sepulang dari ibadah umrah di Mekkah, Ridwan Kamil kembali tancap gas melakukan serangkaian kegiatan di masa Pilgub Jawa Barat. Salah satunya, menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan Tafaruqan Santri di Pondok Pesantren Al Falah, Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (4/6) kemarin.
Di hadapan sekitar 2.000 santri, dan undangan yang menghadiri acara ini, Ridwan Kamil menceritakan tentang berbagai program syiar Islam saat memimpin Kota Bandung.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
Beberapa di antaranya adalah program Magrib Mengaji, program mobile zakat yang mampu meningkatkan pendapatan zakat Kota Bandung dari Rp 5 miliar menjadi 30 miliar pertahun, dan pembinaan LPTQ yang membuat Kota Bandung meraih juara umum MTQ hingga enam tahun berturut-turut.
Beberapa program syiar Islam yang digagas Kang Emil, demikian peraih walikota terbaik tahun 2017 versi kemendagri ini disapa, ternyata sejalan dengan program yang juga dikembangkan di Pesantren Al Falah Nagreg.
Menurut pimpinan pondok pesantren Al Falah Nagreg, KH Cecep Abdullah, salah satu yang menjadi dasar pihaknya mengundang Kang Emil ke pesantren Al Falah untuk menghadiri acara Nuzulul Quran dan Tafaquran hari ini adalah adanya kesamaan visi dan program dalam pengembangan syiar islam khususnya pembinaan Alquran.
Ditambahkan KH Cecep Abdullah, pesantren al Falah yang dipimpinnya ini, fokus pada studi Alquran dan ilmu-ilmu Alquran.
"Kami kebetulan aktivis LPTQ dan sering membantu kota Bandung dalam pembinaan LPTQ, hingga Kota Bandung menjadi juara umum MTQ enam tahun berturut-turut," ungkapnya.
Dalam pandangan pria kelahiran Bandung 50 tahun lalu ini, program-program syiar Islam yang digagas Kang Emil sangat baik, jika bisa diperluas di tingkat Jawa Barat.
"Harapannya, jika Kang Emil terpilih sebagai gubernur, program syiar Islam yang dijalankan di Kota Bandung bisa meluas hingga ke Jawa Barat," tegasnya.
KH Cecep juga mendukung rencana penerapan perda pesantren yang juga menjadi program pasangan RINDU. Menurutnya, selama ini, dukungan yang diberikan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat kepada pesantren tidak merata.
"Mudah-mudahan, jika Kang Emil terpilih sebagai gubernur, maka perda pesantren dapat diwujudkan dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat, serta menjadikan pesantren di Jawa Barat unggul," tuturnya.
KH. Cecep berharap, dukungan dari pesantren Al Falah Nagreg kepada Kang Emil agar terpilih menjadi gubernur Jawa Barat, dapat semakin meneguhkan syiar Islam dan upaya membumikan Alquran di Jawa Barat. "Insya Allah, kami akan mendukung dengan doa, agar Kang Emil terpilih (sebagai gubernur)," pungkasnya.
Didirikan oleh KH. Qori Ahmad Sahid pada tahun 1970, pesantren Al Falah sekarang ini memiliki 2.500 santri yang umumnya berasal dari kawasan Nagreg dan Cicalengka. Selain menggelar pendidikan non formal (Pesantren) Al Falah juga mengelola lembaga pendidikan formal sejak TK, SD, Tsanawiyah (SMP), Aliyah (SMA), SMK, hingga perguruan tinggi.
(mdk/rnd)