Luhut sebut deklarasi maju sebagai cawapres tidak benar dan fitnah
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklarifikasi kabar beredar terkait deklarasi maju sebagai Pemilihan Presiden 2019. Dia menegaskan bahwa kabar itu tidak benar alias hoax.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklarifikasi kabar beredar terkait deklarasi maju sebagai Pemilihan Presiden 2019. Dia menegaskan bahwa kabar itu tidak benar alias hoax.
"Perlu saya tegaskan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan fitnah yang keji," ujar Luhut seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa (23/1).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Dia menanggapi beredar sebuah undangan bertajuk Deklarasi Pasangan Kebangsaan Menuju Pilpres 2019. Dalam undangan yang beredar melalui pesan berantai itu menyebutkan bahwa nama AM Hendropriyono dan Luhut Pandjaitan akan berpasangan sebagai Capres dan Cawapres 2019.
undangan deklarasi hendropriyono dan luhut hoax ©2018 Merdeka.com
Dalam undangan itu tertulis bahwa deklarasi akan dilaksanakan pada Senin, 29 Januari 2018. Luhut menuding hal tersebut fitnah yang ditujukan untuknya dan Hendropriyono.
Dia menegaskan, sejak masuk ke dalam pemerintahan Joko Widodo pada Desember 2014, Luhut hanya fokus pada tugas dan kewajiban selaku pembantu Presiden.
"Sebagai seorang prajurit TNI loyalitas saya tegak lurus kepada pimpinan. Tidak pernah saya berpikir di luar tugas dan tidak pernah saya mempunyai ambisi atau keinginan politik atau jabatan lain," kata Luhut.
Mantan Kepala Staf Presiden ini menegaskan dia dan Hendropriyono telah berkawan baik sejak puluhan tahun. Keduanya sama-sama sebagai prajurit Kopassus. Dia mengaku tidak pernah berbicara mengenai masalah pencalonan dalam Pilpres.
"Saya imbau kepada masyarakat untuk tidak percaya atau menyebarkan informasi bohong tersebut dan kepada penyebar atau penggagas fitnah tersebut saya minta untuk menghentikan tindakan yang jahat itu. Marilah kita bersatu-padu membangun NKRI tercinta dan jauhkan sifat-sifat adu domba dan fitnah," ujar Luhut.
Baca juga:
KPU diminta tegas soal verifikasi faktual Parpol peserta Pemilu
Dewan Pers ingatkan media independen saat Pilkada dan Pilpres
Ahmad Heryawan soal Pilpres 2019: Saya mau merenung dulu
Politikus PAN usul KPU libatkan Kemendagri dan Parpol dalam proses verifikasi
Soal Pilpres 2019, Khofifah tegaskan tak ada perjanjian dengan parpol