Lusa, Cak Imin bertemu Airlangga Hartarto bahas Pilpres
Cak Imin mengatakan, bahwa dirinya akan terus berusaha agar Join bisa diterima di semua kalangan masyarakat.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), meresmikan posko Cak Imin Untuk Indonesia (Cinta) sebagai wadah untuk relawan Jokowi-Cak Imin (Join). Bertempat di Jalan Mertasari, Suwung Kangin, Denpasar, Senin (7/5).
Kedatangan Cak Imin juga didampingi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa), Eko Putro Sandjojo yang juga Politikus PKB. Peresmian posko Cinta ini, adalah sebagai persiapan Cak Imin menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pilpres pada tahun 2019.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa prestasi yang diraih Airlangga Hartarto yang membuat banyak pengurus dan kader Golkar menginginkan dia memimpin kembali? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% "Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah," ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Nurdin Halid menilai kinerja Airlangga Hartarto sebagai ketua Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
Cak Imin mengatakan, bahwa dirinya akan terus berusaha agar Join bisa diterima di semua kalangan masyarakat. Selain itu, ia juga sudah berkomunikasi dengan para partai pendukung pemerintah.
"Saya juga sudah ketemu dengan Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto). Dalam waktu dekat, tepatnya dua hari mendatang saya juga udah janjian dengan Ketua Golkar Airlangga Hartarto untuk bertemu. Semuanya dilakukan dalam rangka menguatkan Join," ucapnya, Senin (7/5).
Cak Imin, juga menceritakan alasannya untuk maju menjadi Cawapres. Pertama, karena PKB memiliki 11 juta suara. Kedua, karena keinginan ulama dan kiai untuk maju menjadi Cawapres 2019.
"Saya punya 11 juta suara di PKB, yang kedua kalangan ulama memerintahkan saya seperti itu. Ini semua berawal dari kalangan Ulama dan Kiai yang memerintah saya. Saya tidak tahu perintahnya kok jadi Wapres. Kemudian, saya tanya kenapa tidak diperintah jadi Presiden. Iya sudah kita jalankan saja," jelasnya.
Cak Imin juga berkeyakinan bahwa dirinya akan menjadi Cawapres Jokowi, karena menurutnya sebagai orang yang beriman harus menyakini hal tersebut. Kemudian, berusaha semaksimal mungkin agar terwujud.
Terkait salah satu hasil survei, yang menjelaskan bahwa elektabilitas Jokowi kalah tinggi daripada Prabowo Subianto. Hal itu, tanggapi santai dengan Cak Imin.
"Iya makannya saya kerja dengan Join ini, supaya naik," imbuhnya dengan tersenyum.
Namun, ketika awak media bertanya terkait statement Cak Imin, tentang Jokowi bisa kalah jika bukan Cawapresnya adalah dirinya. Hal itu dibenarkan, sebab PKB mempunyai 11 juta suara yang nantinya tidak akan memilihnya.
"Kalau Bapak Jokowi tidak mengajak saya Wapres, itu bisa kalah. Iya PKB tidak memilih, dan 11 juta (suara) tidak memilih," ujarnya.
Sampai saat ini dia mengaku hanya fokus untuk berupaya menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Dia mengaku tak memikirkan apabila berpasangan dengan calon lain.
"Sampai hari ini masih belum, dan sebelum janur melengkung maka harapan masih ada," ujarnya.
Baca juga:
OSO sebut informasi Surya Paloh soal cawapres Jokowi belum tentu benar
JK didorong jadi cawapres Jokowi, Golkar tetap mau Airlangga
Fadli Zon sebut Brimob bersenjata ke kantor Gerindra sebagai intimidasi
Surya Paloh ingatkan partai koalisi Jokowi jangan mulai main api
Diputuskan PBB jadi capres, Yusril incar Gatot Nurmantyo jadi cawapres
Surya Paloh: Jokowi sudah kantongi satu nama cawapres
Ketum Golkar masih di Ceko, pertemuan dengan Megawati ditunda