M Taufik Gerindra Sindir Mendagri: Yang Pegang e-KTP Siapa?
"Kalau Mendagri bilang KTP tercecer ada kepentingan politik, yang pegang KTP siapa? Kan Dukcapil di bawah Kemendagri," katanya di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Ketua Sekretaris Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik heran dengan tudingan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bahwa ada motif politik di balik temuan ribuan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebab, KTP merupakan kewenangan Dinas Kependudukan Data dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kemendagri.
"Kalau Mendagri bilang KTP tercecer ada kepentingan politik, yang pegang KTP siapa? Kan Dukcapil di bawah Kemendagri," katanya di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
-
Bagaimana cara kerja KTP Sakti menurut Ganjar Pranowo? “KTP sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja,” Lebih jauh, Mantan Anggota DPR RI ini menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini justru menduga Kemendagri yang mencoba berbuat curang dalam Pemilu 2019 nanti.
"Kalau gitu kan yang punya e-KTP kan memang saya? Saya ngapain nyiapin e-KTP berkarung-karung. Sumbernya dari mana?" ujarnya.
Terpisah, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Prof Zudan Arif Fakhurlloh menyebut KTP elektronik yang tercecer di Duren Sawit merupakan KTP yang sengaja dibuang. Menurutnya, ada pihak yang sengaja membuang KTP tersebut.
"Saya ingin meluruskan, bahwa e-KTP di Duren Sawit bukan KTP tercecer, tapi KTP yang sengaja dibuang, kalau tercecer itu tidak sengaja jatuh di pinggir jalan, tapi itu di tempat terbuka sehingga indikasinya kuat sengaja diletakan di situ," katanya di Seknas Prabowo-Sandi saat menjadi narasumber di diskusi.
Saat ini pihak kepolisian sedang mendalami kejadian tersebut. Zudan tak ingin membuka siapa pelaku yang melakukan hal itu.
"Sekarang polda terus mendalami, sudah memberikan laporan, sudah mengerucut ke beberapa titik. Tapi saya belum bisa membuka siapa yang membuang itu," ungkapnya.
Dia menambahkan, e-KTP yang tercecer di Duren Sawit masih bisa digunakan seumur hidup sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
"Kalau dari tanggalnya sudah kedarluwarsa, tapi karena UU diberlakukan seumur hidup, maka masih berlaku KTP itu," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menduga ada motif politik di balik tercecernya KTP elektronik di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Ya kalau saya melihat indikasinya ada unsur di sana (kepentingan politik) walau itu e-KTP sudah kedaluwarsa," kata Tjahjo seusai menghadiri Rakornas Bawaslu di Ancol, Jakarta, Senin (10/12) dikutip dari Antara.
Tjahjo juga menduga pelaku yang membuang ribuan e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur merupakan orang yang sama dengan yang terjadi di Bogor pada Mei 2018.
Baca juga:
La Nyalla: Lupakan Prabowo, Kita Menangkan Jokowi
Jokowi-Ma'ruf Masih Harus Kerja Keras di Jabar dan Sumatera
Prabowo-Sandi Soroti 'Benang Kusut' Daftar Pemilih Tetap Pilpres 2019
PKB Klaim Elektabilitas Jokowi di Jateng Bisa Sampai 70 Persen
Fadli Zon: Di Era Medsos, Tidak Ada Monopoli Kebenaran dan Pencitraan
Cawapres Ma'ruf Amin Sempatkan Baca Koran Tiap Pagi Sebelum Beraktivitas
Minta Maaf Pernah Ikut Sebarkan Isu Jokowi PKI, La Nyalla Keliling Jatim 'Tebus Dosa'