Majelis Syura PKS bilang opsi Prabowo-AHY hanya klaim sepihak
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya sekadar manuver Partai Demokrat. Sebab, pernyataan opsi duet mantan anggota militer hanya datang dari sebelah pihak.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya sekadar manuver Partai Demokrat. Sebab, pernyataan opsi duet mantan anggota militer hanya datang dari sebelah pihak.
"Itu kan baru informasi dari satu pihak. Belum informasi seutuhnya. Itu semuanya manuver-manuver yang biasa saja dilakukan dan biasa saja orang menyatakan klaim dan menyampaikan keinginan. Itu biasa saja," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Mengapa Prabowo Subianto diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.”
Menurutnya, wajar saja jika Demokrat menyampaikan harapannya untuk menyatukan Prabowo dengan AHY di pilpres. Sebab, kata dia, itu adalah bagian dari demokrasi.
"Itu wajar saja dalam dunia demokrasi. semua proses diperbolehkan," ucapnya.
Jika duet itu benar terjadi, lanjut Wakil Ketua MPR ini, pasti sudah mempertimbangkan banyak hal. Termasuk di antaranya pertimbangan bahwa keduanya berasal dari kalangan militer.
"Tentu mereka sudah ukur yang baik itu apa militer dengan militer, Jawa dengan Jawa, atau sipil dengan militer. Itu semuanya adalah bagian dari yang sudah pasti dipikirkan oleh mereka yang sudah berkoalisi," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyambangi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (5/7) sore. Dalam pertemuan itu, dibahas kemungkinan Prabowo akan berduet dengan Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY).
Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan, pertemuan semalam merupakan tindak lanjut atas pertemuan sehari sebelumnya. Dimana utusan Prabowo bertemu dengan Syarief Hasan.
"Kunjungan Syarief Hasan ke Kertanegara untuk mendengar langsung penjelasan Prabowo Subianto seperti yang sudah dikemukakan oleh utusan Prabowo Subianto sebelumnya karena menyangkut persoalan-persoalan penting situasi politik dan terutama menyangkut Pilpres," kata Andi di Jakarta, Jumat (6/7).
(mdk/rnd)