Mantan Ketua KPK Abraham Samad beri sinyal maju cawapres
Mantan Ketua KPK Abraham Samad beri sinyal maju cawapres. Setelah tidak lagi menjabat Ketua KPK, Abraham lebih sering mengisi acara seminar, diskusi, dan dialog di berbagai daerah di Indonesia. Dia ingin memperbaiki negeri lewat pencegahan korupsi.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memberikan sinyal untuk maju dalam bursa calon wakil presiden 2019. Dia mengaku mendapat banyak dukungan untuk maju dari masyarakat.
"Kalau kalian liat mana cocok jadi ketua RT atau wapres. Jadi saya jawab, kalau wapres begini, saya berterima kasih kepada masyarakat yang menganggap saya layak," ujar Abraham Samad, di acara Indonesian Future Leaders Conference di Balai Sidang 45, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (1/3).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Menurut dia, keputusan untuk maju menjadi calon presiden atau pun wakil presiden pada pilpres nanti masih akan didiskusikan kepada rekan-rekan, kerabat, dan keluarga untuk memutuskan itu, apakah sudah layak atau belum.
Pendiri lembaga Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi ini juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat dalam mendorong dirinya untuk maju tahun depan.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini kembali menegaskan untuk maju menjadi calon presiden maupun wapres perlu pertimbangan dan dukungan dari semua pihak dalam membantu mewujudkan tujuan tersebut.
"Kalau setelah Salat Istikharah maka baru saya ambil kesimpulan. Untuk memutuskan itu, butuh satu atau dua hari tentu dengan Salat Istikharah," ujar mantan Ketua LBH Makassar itu.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis nama Abraham Samad masuk dalam bursa capres maupun cawapres 2019, mengingat nama besar yang disandang Abraham Samad sejak menjabat Ketua KPK.
Setelah tidak lagi menjabat Ketua KPK, Abraham lebih sering mengisi acara seminar, diskusi, dan dialog di berbagai daerah di Indonesia. Dia ingin memperbaiki negeri lewat pencegahan korupsi.
Baca juga:
Fadli Zon nilai elektabilitas Jokowi masih 50 persen, rakyat ingin Presiden baru
Soal dukungan di Pilpres, Partai Berkarya putuskan bulan Juni
'Bajak politisi', strategi NasDem mendulang suara di Pemilu 2019
Pertimbangan panjang Jokowi pilih Cawapres
Jelang 2019, MA terbitkan tiga aturan terkait sengketa pemilu