Manuver Dedi Mulyadi di tengah ketidakpastian Golkar, dari mahar sampai hengkang
Manuver Dedi Mulyadi di tengah ketidakpastian Golkar di Pilgub Jabar. Dedi menyebut soal mahar untuk tiket calon gubernur. Dia juga mengaku bakal hengkang jika tak menjadi calon gubernur yang diusung Golkar.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi hingga kini belum mengantongi tiket dari Partai Golkar untuk berlaga di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Partai Golkar masih menimbang-nimbang calon lain yang potensial. Dinamika politik tatar sunda berpotensi mengubah arah dukungan Partai Golkar.
Muncul nama Ridwan Kamil di internal Golkar. Sekjen Golkar Idrus Marham tak menutup peluang keduanya. Baik Dedi Mulyadi maupun Ridwan Kamil sama-sama berpeluang mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar. Situasi makin panas dengan tersebarnya surat keputusan DPP Partai Golkar memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham. Belakangan, disebut-sebut bahwa surat itu palsu.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Di tengah panasnya situasi di internal partai, Dedi Mulyadi melancarkan manuvernya. Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu mengaku pernah diminta duit mahar Rp 10 miliar agar rekomendasi pencalonannya sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 dikeluarkan DPP Partai Golkar. Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.
"Dengan tegas dia katakan kalau Anda tidak kasih Rp 10 miliar jangan menyesal Anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa, besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa," kata Dedi saat berorasi di hadapan ratusan kader Partai Golkar Jabar di kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Dedi menegaskan tokoh yang dimaksud bukan kader DPP Partai Golkar. Namun diakuinya tokoh itu memang memiliki kedekatan dengan petinggi partai berlambang pohon beringin. "Saya katakan yang meminta itu bukan pengurus Golkar, hanya seorang tokoh biasa yang merasa dekat dengan Golkar," tegasnya.
Bupati Purwakarta itu mengaku menolak praktik transaksional demi tiket Pilkada Jabar. Sebab, Partai Golkar memiliki mekanisme dalam pencalonan kepala daerah. Dedi pun tinggal menunggu instruksi saja, karena sebelumnya namanya disebut sebagai calon kuat.
"Saya sabar. Di tengah-tengah itu saya secara pribadi mengalami kegelisahan karena seringkali ada orang telepon," jelasnya.
Dalam pandangannya, yang terjadi dalam Pilgub Jabar khususnya di tubuh Golkar menjadi pemicu agar kader di semakin solid. Ini tidak lepas juga dari beredarnya rekomendasi DPP Partai Golkar tentang pengusungan Ridwan Kamil. "Jangan orang Jakarta yang menentukan nasib Jawa Barat," katanya.
Tidak hanya itu, Dedi juga tiba-tiba mengungkapkan sikap politiknya jika tidak diusung Golkar di Pilgub Jabar. Dedi tak sungkan mundur dari jabatan strategis yang diembannya.
"Sikap saya adalah, kalau Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kebesaran partai, saya siap mengorbankan diri bahkan menghilangkan jabatan Ketua DPD pun saya siap kalau itu untuk kebaikan partai," kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya, niatnya untuk maju di Pilgub Jabar jangan sampai merusak keutuhan Golkar yang sudah terbentuk sampai saat ini. Dedi mengaku tidak takut hilang jabatan tersebut jika memang itu untuk kepentingan partai.
"Dan kehadiran saya jika berangkatnya mengorbankan banyak orang, biarkan Golkar berjalan pada pikirannya, biarkan saya mewujudkan mimpi-mimpi saya bersama rakyat Jawa Barat," imbuhnya.
(mdk/noe)