Maruarar prediksi Jokowi pertimbangkan 4 aspek ini dalam memilih Cawapres
Maruarar prediksi Jokowi pertimbangkan 4 aspek ini dalam memilih Cawapres. Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait menilai, ada empat kriteria Joko Widodo untuk memilih pasangannya saat berlaga di Pilpres 2019. Ara begitu sapaan akrabnya, menilai Jokowi akan memilih cawapres yang memiliki elektabilitas baik.
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait menilai, ada empat kriteria Joko Widodo untuk memilih pasangannya saat berlaga di Pilpres 2019. Ara begitu sapaan akrabnya, menilai Jokowi akan memilih cawapres yang memiliki elektabilitas baik.
"Satu kalau Jokowi elektabilitasnya tidak aman, maka yang meningkatkan suara tentu jadi pertimbangan. Karena dalam politik, menang itu penting. Kalau elektabilitas Jokowi tidak aman jelang pemilihan, maka pertimbangan elektabilitas," kata Ara di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Rabu (28/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Kedua kata Ara, Jokowi akan memilih berdasarkan kenyamanan. Karena kata dia, jika elektabilitas Jokowi tinggi maka akan mempertimbangkan hal tersebut. Ketiga kata Ara, yaitu gabungan antara kenyamanan dan elektabilitas.
Dan yang terakhir, kata Ara, Jokowi akan melihat pada tahun 2024 akan membangun pondasi soal infrastruktur, makro, mikro ekonomi. Dia menilai, Jokowi akan memfokuskan wakilnya akan jadi presiden untuk bisa meneruskan visi dan misinya.
"Karena pasti tidak tuntas. Jadi apakah Jokowi memilih wakil hanya sebagai wakilnya saja, atau memilih wakil yang menjadi presiden pada 2024. Itu dua hal berbeda sama sekali. Itu manusiawi menurut saya. Bagaimana visi misi itu bisa berkelanjutan dan berkesinambungan," kata Ara.
Baca juga:
Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi 52,8%, Prabowo 15,4%
JK ungguli Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan di survei Cawapres
Membaca gerak politik Partai Demokrat dekati PDIP melalui AHY
Jubir MK sebut JK tak bisa lagi jadi cawapres, kalau capres boleh
Kader Golkar wacanakan usung Airlangga jadi cawapres Jokowi
MK isyaratkan JK tak bisa dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Giliran petani di Banyuwangi ingin Cak Imin jadi Cawapres