Masuk bursa cawapres potensial, Mahfud MD bilang 'Tuhan yang menentukan'
Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi dua tokoh yang dianggap layak bersaing dalam Pemilihan Presiden 2019. Mereka masuk daftar lima tokoh bersanding dengan pimpinan partai seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tidak ingin berkomentar banyak terkait namanya yang masuk bursa potensial menjadi calon wakil presiden 2019 dalam survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Dia mengklaim tidak terlalu memantau survei.
"Ya kita lihat sajalah. Saya sendiri tidak mengikuti dari awal sampai akhir," kata Mahfud usai menghadiri haul Taufiq Kiemas yang ke-5 di Gedung Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Jakarta, Kamis (5/7).
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Apa yang diklaim oleh video tentang Mahfud MD dan DPR? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
Mahfud menjelaskan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk menentukan langkahnya kedepan. "Jadi berita kita nikmati sebagai berita. Nanti Tuhan yang menentukan," kata Mahfud.
Diketahui, Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi dua tokoh yang dianggap layak bersaing dalam Pemilihan Presiden 2019. Mereka masuk daftar lima tokoh bersanding dengan pimpinan partai seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Kelima tokoh tersebut muncul dalam survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Mei 2018.
CEO SMRC Djayadi Hanan mengatakan, Jokowi memiliki rata-rata kualitas personal paling tinggi di kalangan elite. Nama Jokowi kemudian disusul Jusuf Kalla, Mahfud MD, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, serta pemilik CT Corp Chairul Tanjung, Sri Mulyani, dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Para opinion leader juga menempatkan Jokowi dengan skor rata-rata paling tinggi diiringi JK. Setelahnya, muncul nama Mahfud MD, Sri Mulyani Indrawati, Said Aqil Siraj, Airlangga Hartarto, dan eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi.
Sementara itu, massa pemilih nasional lebih menyukai Jokowi (85%), mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (83%), Mahfud MD (81%), Prabowo (81%), dan Sri Mulyani (81%). Kemudian, nama-nama tersebut disusul Jusuf Kalla, M. Zainul Majdi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau mempertimbangkan tingkat konsistensi masuk dalam lima besar dari penilaian elit hingga massa pemilih nasional di luar Jokowi, Jusuf Kalla, dan Prabowo, hanya dua nama tokoh, yakni Mahfud MD dan Sri Mulyani," kata Djayadi di kantornya, Jakarta, Kamis (5/7).
Baca juga:
Gerindra: Anies layak maju Pilpres karena penuhi janji di DKI, beda dengan Jokowi
Prabowo segera bertemu SBY dan ketum parpol lain bahas Pilpres
'JK miliki kekuatan di Indonesia Timur, bisa saja mengendorse Anies'
Puan Maharani: Pak JK sudah sampaikan tetap dukung Jokowi di 2019
Reaksi Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo soal TGB dukung Jokowi 2 periode